Isu Narasi Politik Dinasti Didalam Pemilihan Umum , Pemilihan Kepala Daerah Dan Pemilihan Legislatif

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Samarinda, Dr. H. Rusmadi Wongso. (Foto By. INDRA INDCYBER.COM)

Indcyber.com, SamarindaPelaksana Tugas (Plt) Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, Memberi tanggapan terkait Isu Politik Dinasti.

Tidaklah seharusnya menjadi isu yang diperdebatkan ataupun dipermasalahkan karena tidak sama sekali larangan didalam perundang-undangan dan aturan hukum yang melarang seseorang mencalonkan diri berdasarkan hubungan kekerabatan persaudaraan.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Samarinda, Dr. H. Rusmadi Wongso, baru-baru ini menyoroti soal narasi ‘politik dinasti’ yang kerap kali dibawa dalam kontestasi Pemilihan Umum ataupun lainnya, saat di wawancarai dengan beberapa awak media di Kantor Balai Kota, Jalan Balaikota, Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Senin, 21/10/2024.

Dari sisi pandangan Rusmadi, isu politik dinasti ini justru menunjukkan kurangnya pemahaman mendalam mengenai prinsip demokrasi sejati. Yang mana maksudnya, setiap warga negara Indonesia memiliki hak konstitusional yang sama untuk memilih dan dipilih.

“Jika kita melarang seseorang mencalonkan diri hanya karena paslon tersebut memiliki hubungan darah ataupun hubungan kerabat dengan pejabat tertentu, maka sesungguhnya itu adalah pelanggaran hak asasi manusia ataupun HAM,” jelasnya.

Rusmadi menyampaikan, yang namanya demokrasi seharusnya dilihat dari sudut pandang kualitas dan kuantitas, bukannya hubungan kerabat ataupun hubungan keluarga.

Menurutnya, banyak orang-orang berbicara tentang siapa yang pantas maju dan menang. Padahal seharusnya, yang menjadi bahan pertimbangan adalah kualitas dan program-programnya.

“Harusnya program-program yang telah ditawarkan itu dipertimbangkan, jadi bicaranya bukan soal hubungan darah, keluarga atau kerabat. Demokrasi itu bukan tentang siapa yang Anda kenal, tapi soal siapa yang bisa memberikan solusi tepat bagi masyarakat,” ujar Rusmadi Wongso.

Pada kesempatan itu juga, Rusmadi mengajak masyarakat Kalimantan Timur khususnya Kota Samarinda, untuk fokus pada substansi Pilkada. Maka, berhentilah untuk mempersoalkan hal-hal yang sudah tidak relevan lagi seperti politik dinasti.

“Jika kita terus mengangkat narasi-narasi yang  tidak relevan, maka kita justru gagal mengarahkan perhatian pada hal-hal yang sangat penting, diantaranya seperti, bagaimana kandidat bisa membawa perubahan dan membangun daerah.” ungkapnya.

Dengan pernyataan itu, Rusmadi berusaha mendorong seluruh masyarakat Kalimantan Timur lebih rasional lagi dalam memilih pemimpin, berfokus pada Visi-Misi, Program-Program Serta kemampuan dan integritas calon ketimbang hubungan kekerabatan.

“Pilkada adalah pesta demokrasi, pesta riang gembira tidak saling menjegal satu dengan yang lain apalagi sentimen terkait dengan ras, suku, putra daerah ataupun bukan putra daerah itu sudah bukan zamannya lagi,” pungkasnya. #

Penulis : Indra | Editor : Fathur

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *