JALAN POROS SANGA SANGA-MUARA JAWA TERANCAM PUTUS

INDCYBER.COM,KUTAI KARTANEGARA-Fenomena pergerakan tanah atau yang sering kita sebut likuifaksi yang melumpuhkan jalan poros Kecamatan Sangasanga dan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara hingga kini masih terus terjadi, Kamis (29/11/2018).

Hal ini membuat Sekretaris Camat (Sekcam) Sangasanga, Rendra Abadi bergerak cepat melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk menyambangi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kaltim di Samarinda.

Menurut Rendra pergerakan tanah terjadi di jalan milik Provinsi Kaltim sehingga pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas PU Kaltim guna menindaklanjuti fenomena ini.

“Kami sudah menemui Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Kaltim, tapi hanya diterima oleh salah satu staf, pak Mariyono mereka merespon positif dan segera menindaklanjuti ke lapangan,” ungkap Rendra.

Menurut Rendra, malam ini pihaknya bersama warga sekitar akan berjaga di lokasi pergerakan tanah sambil mengidentifikasi kerugian dan mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait agar memasang rambu-rambu di dekat tempat kejadian agar pengguna jalan lebih berhati hati.

“Sementara kita jaga sembari menunggu tindak lanjut Dinas PU Kaltim,kami koordinasi dan identifikasi lagi apa saja bantuan yang kita butuhkan. Saat ini kami bergerak cepat supaya Dinas PU turun langsung,” ujarnya.

Jika Dinas PUPR Kaltim lambat turun tangan maka kedua daerah tersebut akan terganggu roda perekonomiannya dan akan terisolir.

Rendra menceritakan fenomena pergerakan tanah terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Pergerekan tanah tersebut membuat jalan poros Sangasanga-Muara Jawa terputus tentunya ini mengancam roda perekonomia di wilayah tersebut jika jalan utama itu benar benar putus.

“Kalau saya perkirakan kurang lebih 100-200 meter,kalau dalamnya kurang lebih 100 meter,” ucap Rendra.

Berdasarkan laporan di lapangan, Rendra mengatakan sekitar 500 meter area di belakang lokasi kejadian masih terus terjadi pergerakan tanah.

“Sekarang jalanan sudah hampir full yang tergerus dan tidak bisa dilewati lagi,” ucapnya.

Namun saat ini pihaknya belum bisa memastikan sumber dan penyebab terjadinya pergerakan ranah yang mengikis badan jalan. Sedangkan terkait kerugian yang dialami, ia mengakui ada beberapa rumah yamg ikut tersapu pergerakan tanah.

“Kerugian ada beberapa rumah yang terkena dan jatuh ke bawah akibat pergerakan tanah,kami belum bisa identifikasi jumlah rumah yang ikut tersapu pergerakan tanah dan berapa jumlah korban jiwa hingga saat ini kami belum terima laporan itu.
Tapi sudah pasti ada rumah yang hancur,” ungkap Rendra.

Ini menjadi tanda tanya besar,pergeseran tanah tersebut akibat faktor alam atau faktor lain karen wilayah tersebut di kelilingi oleh perusahaan tambang batu bara yang terkenal sering merugikan masyarakat Kaltim.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *