Indcyber.com, Samarinda -Belum genap satu minggu penutupan karena belum ada izin usaha di kawasan Tahura dan selain itu pajak setornya ke Kukar bukan Pemprov Kaltim Rumah Makan Tahu Sumedang di kawasan Tahura Bukit Soeharto kini berhembus kabar jika tidak lama lagi Rumah Makan tersebut akan buka kembali.
Apalagi hal ini juga dibenarkan pihak terkait karena pengurusan izin tidak memakan waktu lama bila semua berkas telah lengkap semua dan persyaratan yang di ajukan oleh KSDAE Bogor terpenuhi, hal ini mengacu pada PP nomor 48 tahun 2010.
Dengan polemik yang terkesan hanya sebuah pencitraan ini menuai kritik yang cukup pedas dari salah satu tokoh masyarakat Kaltim Edy Gunawan Areq Lung, dalam hal ini Edy mengatakan jika Pemerintah Provinsi Kaltim kok terkesan main main ibarat pepatah seperti gertak sambal saja.
“Ini Pemprov dalam hal ini Dinas Kehutanan kok gak ada Wibawanya sama sekali justru terkesan main main, ibarat orang kelahi hanya gertak sambal pengecut sekali kalau memang sudah dinyatakan salah ya turunkan tim ahli, Satpol PP dan aparat itukan ada SOP nya,”ujar Edy Gunawan saat memberikan komentarnya lewat WhatsApp.
Di sisi lain dia juga menyoroti seluruh pedagang disepanjang Tahura kenapa tidak sekalian ditutup, kenapa cuma Tahu Sumedang apa karena faktor pajaknya lari ke Kukar jika demikian jelas ada unsur politiknya.
“Jika memang melanggar aturan kenapa tidak dari dulu ditutup semua orang yang berusaha di sepanjang Tahura dan baru sekarang juga membaca PP nomor 48 tahun 2010, ini kan demi masyarakat sekitar yang buka usaha izinnya lengkap kasih mereka lahan atau lebarkan sisi kanan kiri jalan biar dia usaha tenang, “sambungnya
Lagi lagi Pemerintah terkesan membuat sensasi atau pencitraan dengan sesaat menutup Rumah Makan Tahu Sumedang tersebut, kita sebagai masyarakat kecil hanya bisa melihat tingkah laku penguasa jika di penghujung masa tugasnya sering membuat keputusan yang bikin masyarakat bingung dan terkesan tebang pilih karena di dalam kawasan Tahura sendiri banyak tambang ilegal kenapa tidak berani menutup malah usaha orang yang jelas membuka lapangan kerja warga sekitar ditutup itupun hanya main main.
“Sekarang coba dipikirkan kalau ada aturannya dari dulu kenapa tidak diarahkan untuk mengurus izin usaha bukan malah menutup, apa supaya di bilang tegas dalam mengambil tindakan, o malah tidak yang ada malah main main siapa yang bodoh coba, “pungkasnya
Dalam menyikapi hal yang demikian memang harus dengan bijak bukan atas dasar suka atau tidak suka.
Azhar Baharuddin salah satu anggota DPRD Kalimantan Timur yang juga wakil ketua Badan Kehormatan DPRD Kaltim ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Edy Gunawan terkait Rumah Makan Tahu Sumedang yang ditutup.
“Pemerintah seharusnya melihat secara utuh permasalahannya baru membuat keputusan agar tidak menjadi blunder dan merugikan berbagai pihak jika terkait izin kan pemerintah bisa memberikan peringatan dan pembinaan bukan hanya memberi sanksi atau hukumnya, “terang Azhar.