Pemkab Kutim Dorong Masyarakat manfaatkanLahan dan Pekarangan

Indcyber.com, SANGATTA – Bupati Kutim Ismunandar mengatakan ditengah pemdemi COVID-19 ini, Pemerintah Pusat mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah dengan zona merah. Sehingga dearah-daerah pemasok bahan pangan, seperti di Pulau Jawa dan Sulawesi yang selama ini sebagai penyokong ketahanan pangan, suatu saat tidak bisa lagi menyuplaikan bahan pangan ke daerah-daerah termasuk Kutim.

Latar belakang ini lantas membuat Pemkab Kutim melakukan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk pengembangan tanaman pangan. Pencanangan ditandai dengan penanaman singkong dan jagung oleh Bupati Kutim H Ismunandar, dilahan Pemkab Kutim, di Jalan Soekarno Hatta.

Diikuti Wakil Bupati H Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Hj.Encek UR Firgasih yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kutim. Termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), anggota DPRD, Asisten I dan Asisten II serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Kutim.

“Kita berharap COVID-19 ini selesai Juni ini, namun kita juga tak boleh terlalu optimis, harus memikirkan alternatifnya (solusi menghadapi pandemic Corona).  Salah satunya mengantisipasi kelangkaan pangan, dengan melakukan penanaman tanaman pangan memanfaatkan lahan dan pekarangan,” jelas Ismu usai kegiatan.

Kegiatan yang bakal memproduksi bahan pangan alternative ini dilakukan serentak di 18 kecamatan se-Kutim. Ismu menginstruksikan kepada Dinas Pertanian melalui UPT Penyuluhan Petanian di 18 Kecamatan agar membina dan mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan maupun pekarangannya. Dengan begitu, dengan siklus penamanan hingga panen yang tak begitu lama, kebutuhan pangan di Kutim akan terus terjaga.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kutim Sugiono mengatakan, lahan yang ditanami ini adalah lahan Pemkab Kutim yang dikelola Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan (TP PKK) Kabupaten Kutim.

“Luas yang sudah dikerjakan kurang lebih 0,2 hektare. Ditanami ubi kayu, singkong dan jagung. Dengan pola tumpang sari, sehingga bisa mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan dua komoditi. Pada hari yang sama, semua Kecamatan dengan melibatkan semua UPT Penyuluhan, dilingkup Dinas Pertanian juga mengerjakan kegiatan yang sama,” tutur Sugiono.

Dalam kesempatan itu, Sugiono mengusulkan agar lahan tersebut dapat dikelola oleh Dinas Pertanian bekerjasama dengan TP PKK. Sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi percontohan Dinas Pertanian. Dia menyebut semua komoditi bisa diusahakan. Ada kolam ikan luasan yang ideal kurang lebih 4 Ha.

Lebih jauh dikatakan Sugiono, Dinas Pertanian sepakat akan mengelola lahan tersebut secara maksimal. Dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi yang dimiliki. Didukung alat brigade dan pertanian lainnya. termasuk RPH (Rumah Potong Hewan) yang menghasilkan pupuk kandang.

“Mudah-mudahan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk pengembangan tanaman pangan ini bisa kita jalankan maksimal,”pungkasnya. (AM

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *