Foto Surat Keterangan Negatif Covid-19 anggota DPRD Kaltim Nidya Listyono dari RSPB Balikpapan (istimewa).
INDCYBER.COM,SAMARINDA-Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono atau akrab disapa Tyo memberikan penjelasan seputar pemberitaan positif Covid-19 yang dialaminya.
Secara tegas Tyo tidak membantah kabar bahwa dirinya telah dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu, 26 Juli 2020. Kabar ini diterima Tyo dari petugas Dinas Kesehatan Samarinda yang menghubunginya melalui saluran telepon, saat dirinya tengah menghadiri Musda Partai Golkar di Kota Balikpapan namun dibatalkan.
“Minggu tanggal 26 Juli, saya dihubungi petugas Dinas Kesehatan. Dia menanyakan. Bang, kondisi abang bagaimana? Apakah baik-baik saja? Saya jawab, iya kondisi saya baik-baik saja. Saya tidak ada masalah,” buka Tyo saat menggelar jumpa wartawan di Angkringan Wijaya Kesuma, Selasa, 28 Juli 2020.
Konfirmasi positif Covid-19 itu merupakan hasil tes swab massal yang dilakukan di DPRD Kaltim pada 21 Juli 2020. Satu minggu sebelum swab massal tersebut, Tyo juga sudah melakukan rapid test di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan hasil nonreaktif.
“Padahal waktu itu saya lagi sakit demam, karena penyakit lambung. Tapi sudah saya share, hasilnya nonreaktif,” ujar Tyo.
Saat dinyatakan positif Covid-19 pada 26 Juli 2020, Tyo disarankan segera pulang ke rumah untuk melakukan isolasi mandiri atau karantina.
Saat itu, saya berada di Balikpapan karena rencananya mau mengikuti Musda Partai Golkar namun dibatalkan karena tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Saya berusaha tenang, ya tapi was-was jugalah. Lalu saya berinisiatif melakukan swab mandiri di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Hari Minggu, 26 Juli 2020, sekitar pukul 2 siang,” ungkap Tyo.
Usai melakukan tes swab, sebagai warga negara yang baik dan wakil rakyat di DPRD Kaltim, dirinya tetap taat mengikuti anjuran petugas kesehatan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Setelah swab itu saya langsung pulang. Saya tinggal di rumah saya yang belakang dan melakukan karantina mandiri,” aku Tyo.
Karena tidak ada dokter yang mendampingi atau penjemputan dari tim medis, maka dirinya langsung meminta bantuan Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dr Khairuddin dan Direktur RSUD AWS Samarinda dr David Masjhoer.
“Terimakasih kepada dr David dan dr Khairuddin. Mereka sangat membantu dan menyarankan agar saya banyak istirahat dan mengonsumsi vitamin yang cukup,” kata politikus muda Partai Golkar, sekaligus Ketua AMPG Kaltim itu.
Lebih melegakan lagi kataTyo, mereka juga memberitahukan mekanisme yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, bahwa jika dalam 10 hari tidak ada keluhan atau tidak ada gejala klinis, maka pasien positif dianggap sembuh.
“Syukur alhamdulillah, pada Selasa, 28 Juli 2020 hasil tertulis swab di Balikpapan keluar dan hasilnya negatif,” tegas Tyo seraya menunjukkan lembaran kertas hasil swab RSPB yang menyatakan hasil negatif.
Hasil negatif Covid-19 untuk Nidya Listiyono itu tertuang dalam laporan laboratorium klinik RSPB dengan nomor registrasi R072018944 dan nomor MR/Lab R20073040 tertanggal 28 Juli 2020.
Tyo juga tidak ingin ada perdebatan soal hasil berbeda dari dua lab berbeda. Hal yang bisa dijelaskan, kata Tyo, bahwa hasil positif pada Minggu 26 Juli dari hasil uji swab 21 Juli, bisa jadi berhubungan erat dengan kondisi tubuhnya saat melakukan uji swab mandiri pada 26 Juli.
“Mungkin tanggal 21 Juli saya positif, tapi tanggal 22 Juli ketika imun saya kuat lagi, bisa jadi hasil swabnya negatif. Ini yang saya alami, karena saya tidak ada keluhan apa-apa,” yakin Tyo.
“Pak Wagub kemarin setelah 13 hari dinyatakan negatif. Alhamdulillah, saya 8 hari sudah negatif,” tambahnya.
Dia juga tidak mau berspekulasi bahwa apa yang terjadi terhadap dirinya itu semacam konspirasi untuk menjatuhkan nama baiknya atau sekadar berita bohong atau hoaks. Dia mengajak semua pihak untuk berpikir positif dan berprasangka baik.
Sebab baginya, Covid bukanlah penyakit memalukan dan bukan aib, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan.
Tyo justru sangat berterimakasih telah diinformasikan terpapar Covid-19, sehingga dirinya bisa segera melakukan tindakan-tindakan preventif. Sebagai wakil rakyat Ia juga harus memberi contoh yang baik, bahwa kita harus selalu taat protokol kesehatan.
“Saya juga harus berterimakasih karena pada Senin siangnya ada tim kesehatan Samarinda yang datang ke rumah untuk bantu swab keluarga saya,” ungkap Tyo.
Yang jelas kata dia, Covid-19 adalah musuh bersama. Meski tidak perlu takut dan was-was, namun masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak sama sekali meremehkan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.
“Saya ingin berterimakasih kepada para tenaga medis baik Dinas Kesehatan Kota maupun Dinas Kesehatan Kaltim dan semua pihak yang turut andil dalam penanganan pandemi ini dan juga kepada Sekwan DPRD Kaltim, Ibu Nunung berserta jajarannya. Kita tidak boleh anggap enteng Covid, karena Covid musuh kita bersama,” pungkas Tyo.
Editor: Slamet Pujiono