www.indcyber.com, tenggarong – Pesta demokrasi politik 2019 semakin menghampiri, setiap calon mempersiapkan diri dengan segala kemampuan bertarungnya, baik di kancah Pilpres maupun Pileg berbagai media massa pun tak luput dalam sorotan tiap-tiap moment yang dinantikan publik di negeri Ini.
Terlepas dari Pilpres yang ramai diperbicangkan, Pileg salahsatu isu menarik untuk dijadikan bahasan pada tajuk utama dilaman-laman media massa dan media sosial baik di daerah hingga tingkat nasional.
Daerah Kalimantan Timur selain menarik dibahas melalui sajian budaya yang khas, dibumbui ragam nuansa berbagai kultur ethnic dan sumber daya alamnya yang kaya akan kandungan mineral.
Hal demikian itu, sudah menjadi alasan para politisi ikut ambil bagian dalam pertarungan pileg dengan variasi jargon berbeda-beda Dari berbagai latarbelakang.
Kekayaan bumi Kalimantan Timur sangat berpotensi untuk dikelola dengan baik oleh daerahnya sendiri, tentunya akan menghasilkan keuntungan fantastis dari sektor bisnis dan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Mampukah Kaltim siap dan berbenah dengan pantas untuk melaksanakan itu. Hal yang demikian tersebut, sudah sangat dinantikan oleh masyarakat Kaltim untuk menunjang kesejahteraan rakyat Kaltim seluruhnya.
Semua harapan tersebut juga tergantung nilai bargaining petarung-petarung politisi daerah yang akan duduk di tingkat nasional. Mampukah menyuarakan suara aspirasi rakyat Kaltim agar mengedepankan kesejahteraan rakyat Kaltim melalui pemerataan pembangunan segala bidang serta peningkatan taraf hidup sumberdaya manusianya.
Mengenai beberapa tokoh-tokoh besar di Kaltim yang turut serta dalam pencalegkan Dahri Yasin memberi tanggapan “Selayaknya fenomena baru, secara para tokoh-tokoh yang turut ambil bagian dalam pemilu legislatif juga ramai dari kalangan birokrat,” pungkasnya. Dikatakan juga tentang alasannya, bisa saja Karena visi misi yang tidak tersampaikan jika hanya duduk dalam struktur pemerintahan namun dari sudut pandang sosial apakah mampu mengemban harapan rakyat melalui kemampuan secara elektabilitas.
Demikian tanggapannya, karena ada banyak pandangan yang tergambar dari Sosok Dahri Yasin yang sudah tiga periode menduduki kursi legislator ditingkat parlemen daerah khususnya Provinsi Kaltim, tak pelak lagi, demikian itu membuatnya termotivasi untuk ikut ambil bagian dalam pertarungan memperebutkan kursi legislasi tingkat nasional.
Melihat ramainya para pertarung legislator di Kaltim termasuk di kubu partai yang dinaunginya, tidak menyurutkan semangat Dahri Yasin untuk tetap optimis meraih bagian kursi di senayan. “Berbicara masalah pantas atau tidak semua tergantung penilaian masyarakat, terhadap apa yang telah kami lakukan untuk Kaltim,” turut Dahri.
Berbicara calon legislatif hari ini, pesaing dari kubu partai golkar sendiri sangat ramai, akan tetapi berbicara masalah peluang, masing-masing kandidat punya potensi dan hal itu adalah peluang dan syarat utama untuk bertarung kemudian berikutnya adalah simpati rakyat serta pencapaian dalam memberikan solusi yang menyentuh langsung dan dirasakan masyarakat.
Dari sudut pandang masyarakat, melihat fenomena banyaknya tokoh besar Kaltim yang ramai memperebutkan kursi DPR RI pada pemilu tahun Ini, memunculkan pandangan sinis sekaligus harapan apakah tujuan mereka murni untuk memperjuangkan kepentingan Kaltim atau dilandaskan atas keinginan kebutuhan partai atau ambisi pribadi untuk melanjutkan hegemoni kekuasaanya.
Berkaca pada para anggota legislatif Kaltim yang menduduki kursi DPR RI sebelum-sebelumnya, perjuangan para legislator disenayan seperti tidak kelihatan tampak memperjuangkan aspirasi rakyat Kaltim, besar harapan yang terlihat pada periode pemilu tahun ini, para pejuang aspirasi yang mengikuti perebutan kursi DPR RI mewakili Kaltim adalah para tokoh yang cukup dikenal vokal menyuarakan aspirasi didaerah dan akhirnya pertanyaan terakhir yang muncul, apakah sikap dengan suara vokal mereka akan tetap lantang pada Saat berhadapan dengan permasalahan yang jauh lebih besar ketika duduk di senayan nanti.(mir)