SAMPAI KAPAN PUN TAK AKAN ADA YANG BISA MEREBUT DAN MENDUDUKI KANTOR KOMURA!!!!

Indcyber.com, Samarinda -Pernyataan yang keras tersebut dilontarkan salah satu pengurus Koperasi Samudera Sejahtera (Komura)saat ditemui Indcyber.com, Senin (20/08/2018).

Hal ini dilontarkan pasalnya Komura merasa didiskriminalisasi dan didzholimi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Ketua Komura yang baru versi Rapat Luar Biasa yang digelar pada bulan April lalu dengan menunjuk Hesruddin Gaffar sebagai Ketua , sedangkan dari dulu hingga saat ini Komura yang sah dan diakui oleh Pemerintah Kota Samarinda dalam hal ini Dinas Koperasi adalah Komura dibawah Pimpinan H Jaffar Abdul Gaffar yang dipercaya oleh oleh seluruh anggota untuk memimpin kembali Komura meskipun yang bersangkutan dalam proses hukum karena kasus OTT pelabuhan peti kemas Palaran tahun lalu.

“Gimana ceritanya dia (Hesruddin Gaffar) mau mengambil alih Komura sedangkan selama ini dia sudah di coret dari keanggotaan Komura, di Komura tidak mengenal Rapat Luar Biasa dari dulu yang ada dan mengacu pada AD/RT koperasi itu adalah Rapat Anggota Tahunan dan telah digelar bulan Mei 2018 lalu dan tongkat komando Komura tetap dipercayakan kepada Jaffar Abdul Gaffar, “ujar salah seorang pengurus Komura yang enggan disebutkan namanya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa polemik ini lagi lagi timbul di saat Ketua Komura yang sah kembali dibalik jeruji, kenapa tidak saat Jaffar masih bebas kembali aktivitas menjadi anggota Dewan dan akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua Komura. Na sekarang kembali muncul polemik baru disaat Jaffar kembali ditahan di Lapas Komura versi RLB mengeluarkan stutmen jika dalam waktu tertentu Kantor Komura dengan legalitas yang nyata sah harus mengosongkan kantor tersebut segera.

Memang jika dilihat, diamati secara betul ada faktor politik yang menunggangi dibalik Komura versi RLB pimpinan Hesruddin Gaffar.

“Saya ingatkan kepada pengurus Komura versi RLB sampai kapan pun tak akan bisa merebut dan menduduki kantor Komura, karena Ketua Komura hasil RLB itu abal abal,”imbuhnya

Komura dalam polemik tapi hingga saat ini Pemerintah Kota maupun Pusat hanya mengesahkan Komura dibawah Ketua H Jaffar Abdul Gaffar meskipun yang bersangkutan dalam Lapas tapi di Manajemen Komura sendiri ada yang bisa mengendalikan roda perputaran koperasi yang menaungi ribuan buruh bongkar muat di Pelabuhan Samarinda.

“Kepada seluruh pengurus, anggota, buruh dan lainnya mari kita jaga kondusifitas jangan sekali kali terpancing karena jika terpancing akan muncul masalah baru, jadi sekali lagi mari kita jaga kekeluargaan kita selama ini jangan mudah terpancing dengan yang sifatnya abal abal karena menggunakan kesempatan dalam kesempitan, “pungkasnya

Jadi kembali pada pokok permasalahan jika Komura yang sah tetap dengan Ketua Jaffar Abdul Gaffar sehingga rencana akan merebut dan menduduki paksa kantor Komura hanyalah sebuah gertakan dimana memanfaatkan suasana, hingga muncul lah Hesruddin Gaffar yang notabene namanya sudah lama dicoret dari Komura karena memiliki track record yang kurang bagus atau wanprestasi.

Pengurus Komura yang lain juga seluruh anggota Komura merasa didiskriminalisasi dan didzholimi oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, H Jaffar Abdul Gaffar tetap Ketua yang sah.

“Saya tegaskan sekali lagi tidak ada yang bisa merebut dan menduduki kantor Komura sampai kapan pun dan saya juga berpesan kepada seluruh pengurus dan anggota Komura jangan sampai terpancing dengan provokator yang akan mengadu domba sesama anggota Komura, segeralah bertaubat, “tutur nya lagi sebelum mengakhiri perbicangannya dengan Indcyber.com.