Hidup Sebatang Kara, Mbah Simpen Jadi Perhatian Khusus Polsek Tenggarong Seberang.

Indcyber.com, Kutai Kartanegara – Seorang lansia di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara hidup serba keterbatasan yang tinggal di rumah tidak layak huni. Di ketahui wanita bernama Mbah Simpen berusia 130 tahun itu, hanya hidup sebatang kara.

Kondisi rumah yang dihuni Mbah Simpen ini nampak gelap, tidak memiliki dapur maupun kamar mandi, bahkan tak ada satu pun barang berharga di dalam rumahnya.

Untuk makan sehari-hari Mbah Simpen ini pun, mendapatkan bantuan dari tetangga yang iba dengan kondisinya saat ini. Tak hanya itu, wanita 130 tahun ini juga tidak bisa berjalan serta beraktifitas, di karenakan sakit yang deritanya tak kunjung sembuh.

Dalam hal itulah, jajaran Polsek Tenggarong Seberang terpanggil untuk membantu dan memberikan perhatian khusus kepada wanita 130 tahun ini, yang hidupnya sebatang kara dengan kondisi memprihatinkan.

Dengan mendatangi secara langsung serta memberikan bantuan berupa sembako inilah, tentunya dapat meringankan sedikit beban yang dirasakan Mbah Simpen.

“ Selain memberikan bantuan kepada Mbah Simpen ini, kami juga menyalurkan bantuan sosial secara serentak di 18 desa yang tersebar di Kecamatan Tenggarong Seberang, yang diserahkan langsung oleh Bhabinkamtibmas kami,” ungkap Kapolsek Tenggarong Seberang IPTU Abdul Rauf, usai mendatangi rumah Mbah Simpen pada Kamis 10/1/19.

Sementara itu, Kepala Desa Bangun Rejo, Muhammad Yunus mengatakan, lansia 130 tahun ini datang ke kutai Kartanegara sejak 1980 silam, sebagai peserta transmigrasi. Dulunya, Mbah Simpen tinggal bersama 2 anaknya, namun sudah meninggal dunia karena di patuk ular berbisa.

“ Saat ini Mbah Simpen sudah di data, dan kita masukan ke dalam daftar Program Keluarga Harapan (PKH), dan juga masuk dalam daftar penerima raskin yang kemarin beralih program menjadi tunai,” terang Muhamad Yunus.(fin)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *