Indcyber.com, Kutai Kartanegara – Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Tabang, Saidina Aswat alias Kedo berbicara lantang di media, terkait jalan poros yang menghubungkan antara Kabupaten Kota dengan Kecamatan di hulu Kutai Kartanegara yang tak kunjung tuntas.
Saat di jumpai di kediamanya (02/12), ketika menggelar acara makan malam beserta rekan-rekan media, sosok pribadi ramah dan bersahaja yang melekat padanya, berupaya menjalin keakraban yang lebih dekat dengan rekan media, melalui perbincangan-perbincangan ringan saat menghadapi hidangan makan malam di selingi dengan senda gurau, kesempatan wawancara dengan beliau pun tidak di lewatkan oleh awak media Indonesia cyber, untuk melayangkan beberapa pertanyaan terkait berbagai macam permasalahan di daerah asal beliau Kecamatan Tabang, yang berada di ujung Barat Laut Kabupaten yang di kategorikan termashyur di Negeri ini, dengan beraneka ragam hasil kekayaan alam serta budayanya.
Pada saat kesempatan tersebut, beliau lebih tertarik pada sesi pembahasan mengenai insfratruktur jalan yang tidak kunjung tuntas dan rusak parah, jalan yang di maksud adalah jalan poros yang menghubungkan antara Kota Tenggarong menuju beberapa Kecamatan yang berada di hulu sungai belayan, berakibat fatal bagi pengguna jalan apalagi pada waktu musim penghujan tiba, banjirpun tidak terelakkan hingga mengakibatkan beberapa ruas badan jalan lumpuh total.
Terlihat dari beberapa postingan warga sekitar ataupun warga yang melintasi jalan rusak parah tersebut di beberapa akun media social, menjadi topic perbincangan yang viral. Sebagai warga Tabang, membuatnya tidak tinggal diam, bahkan geram dan mengecam kinerja anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara yang kurang memperhatikan jalan poros sebelimbingan menuju tabang tersebut.
Menanggapi hal serupa, Ketua PAC Pemuda Pancasila Tabang yang juga menjabat Ketua KONI Kec. Tabang, Saidina Aswat. S.Sos meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara agar menyama ratakan pembangunan. “Jangan berat sebelah, Kecamatan yang di hulu hanya di pandang sebelah mata, kami juga penyumbang PAD cukup besar untuk Kab.Kukar. Mana anggota DPRD dari wilayah kami, mana janijimu, untuk mensejahterahkan kami, kalau tidak mampu mundur dan jangan mencalonkan lagi,” demikian papar Saidina Aswat, lanjut Saidina lagi “Saya juga ingin mengajak semua elemen masyarakat di tiga Kecamatan untuk menduduki gedung Dewan Kukar, sampai ada jawaban perbaikan jalan tersebut dan kalau tidak ada jawaban lebih baik kita minta pemekaran Kabupaten, biar kami bisa makmur” demikian perkataan Saidina, yang di kenal dengan suara lantang dan keras untuk memperjuangkan kepentingan Masyarakat di hulu.
Adapun wacana pemekaran tiga Kecamatan yang di maksud oleh Saidina yakni Tabang, Kembang Janggut serta Kenohan yang di tuding olehnya kurang mendapat perhatian serta uluran tangan dari Pemerintah Daerah, sedangkan ketiga Kecamatan tersebut, terdapat beberapa sumber daya alam mineral yang telah di manfaatkan dan eksploitasi oleh beberapa perusahaan besar untuk kebutuhan luar daerah hingga ekspor ke luar Negeri. Demikian hingga daerah ini mendapatkan Pendapatan Asli Daerah yang besar nilainya.
Akankah suara lantang Saidina yang mewakili seluruh warga hulu sungai belayan mendapat respon yang baik di kalangan Executive dan Legislative Daerah ini, untuk di jadikan study perbandingan skala prioritas dengan beberapa Kecamatan yang kurang potensial dari segi pemberdayaan sumber daya alam, tapi justru mendapat perhatian lebih di segi pembangunan oleh kalangan elite Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Justru dengan adanya suara teriakan lantang ini, yang menyinggung kinerja DPRD, seharusnya dapat menjadi cambukan semangat, terkhusus pada figure dapil setempat, untuk lebih getol dan berjibaku memperjuangkan daerahnya pada forum-forum resmi daerah atau rapat paripurna yang di gelar di kalangan elite politik, jangan tunggu ada aksi dulu, baru masalah ini di hearingkan.(mrg/mir-indcyber.com)
