INDCYBER.COM, BLITAR – Heri, pelaku pembacokan ibu kandung sempat melawan petugas. Sebelum timah panas mendarat di kakinya, Kapolsek Ponggok sempat bergumul melumpuhkan Heri di kamarnya selama 5 menit.
Jika informasi sebelumnya Heri melarikan diri, ternyata Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto menjelaskan lebih rinci kronologi kejadian pagi ini.
Jadi setelah membacok ibunya, pemuda berusia 30 tahun itu masuk kamar dan menguncia dari dalam. Sedangkan sang ibu, Saiin (50) berusaha menghindari serangan anaknya yang membabi buta dengan lari ke rumah tetangganya.
Warga sekitar lalu mengevakuasi sang ibu ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Lalu saudaranya yang lain berusaha menghubungi polisi.
“Saya langsung datang ke lokasi. Awalnya saya ketok pintu kamarnya. Tapi pelaku tidak merespon. Saya beri peringatan sampai dua kali, tetap diam. Akhirnya saya pecahkan jendela kaca lalu masuk lewat situ,” kata Kapolsek Ponggok, Minggu (15/9/2019).
Begitu Ipda Sony masuk, Heri tampak membawa senjata semacam golok langsung menyerangnya. Tanpa banyak cakap, Iptu Sony langsung menangkis tangan kanan Heri hingga senjata itu terlepas dari tangan Heri.
Begitu senjata tajam terjatuh di lantai, Heri memukul wajah dan dada Iptu Sony. Namun bisa dielakkan. Mereka berdua kemudian saling memegang dan berguling-guling di dalam kamar Heri.
Begitu ada kesempatan, Iptu Soni langsung memiting leher Heri dan melumpuhkan. Dalam aksi ini tangan Ipda Sony mengalami pergeseran tulang hingga harus diperban.
“Ya sekitar 5 menitlah untuk melumpuhkan. Pelaku kami ikat tangannya, lalu kami bawa pakai mobil bak terbuka. Tapi pas ditengah hutan, dia bisa melepas ikatan itu lalu loncat dari mobil dan melarikan diri. Kami kejar sambil memberi tembakan peringatan. Tapi tidak digubris. Akhirnya, kami tembak kaki kirinya, baru dia menyerah,” paparnya.
Heri hari ini akan menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ponggok. Sementara kabar dari RSUD Mardi Waluyo, kondisi ibu kandungnya masih kritis. Luka terutama di bagian kepala, membuat banyak darah keluar. Heri dilaporkan adiknya setelah membabi buta membacok ibunya. Akibatnya, korban terluka parah hampir di semua bagian tubuhnya.
Data yang dihimpun dari polisi, korban bernama Saiin. Wanita berusia 50 tahun itu warga Desa Karangbendo Rt 3 Rw 4 Kabupaten Blitar. Menurut keterangan anak kandung lainnya yang bernama Rizky, peristiwa itu ketika ibunya pulang dari kebun. Tiba-tiba, kakaknya menyerang ibunya berulang kali menggunakan sajam. (tim redaksi indcyber.com)