Baharudin Demmu: Tidak Menutup Kemungkinan Anak Perusda MBS Di Maloy Dibubarkan

INDCYBER.COM,SAMARINDA-Direksi PT Maloy Batuta Trans Kaltim
Direksi PT Kawasan Industri Maloy dan
Direksi PT Kawasan Pelabuhan Internasional Maloy diterima Komisi II DPRD Kaltim dengan agenda rapat kerja tertutup dengan anak Perusahaan Daerah Multi Bhakti Satya (MBS).

Rapat dipimpin langsung oleh ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang didampingi Baharuddin Demu,Bagus Susetyo,Nidya Listyono,Akhmed Reza Fachlevi,Safuad,dan Sutomo Jabir.Rakertup digelar di ruang rapat Komisi II DPRD Kaltim lantai 3 Jalan Teuku Umar Karang Paci,Samarinda, Selasa (4/2/2020).

Perusahaan daerah atau Perusda dibentuk oleh Pemerintah Daerah sebagai penggerak perekonomian daerah dan bisa membantu pendapatan asli daerah atau PAD, namun kenyataannya di lapangan anak Perusda MBS yang ada di Maloy tidak dapat memberikan kontribusi nyata bagi Pemprov Kaltim.

Yakni PT. Maloy Batuta-Trans Kaltim dan PT. Kawasan Industri Maloy. Kedua anak perusda ini dilahirkan MBS namun tiada kunjung membuahkan hasil.

Ditemui usai rapat tertutup DPRD dalam rapat kerja (hearing), Komisi II DPRD Kaltim dengan jajaran Direksi anak Perusda MBS Baharuddin Demmu mengatakan dengan tegas ,jika anak Perusda MBS hanya menghasilkan kerugian maka opsi pembubaran pun dapat dipilih.

“Jika perusda MBS sampai saat ini hanya mendapat kerugian, maka pembubaran menjadi salah satu yang akan dilakukan  oleh Komisi II,”tegasnya.

Menurut politisi senior PAN ini investor tidak ada yang tertarik menjadi salah satu faktor perusda MBS tidak berjalan secara efektif.

“Investor banyak tidak tertarik, karena secara fasilitas pun perusda MBS memiliki banyak kekurangan, ditambah dengan jarak  tempuh yang jauh.Pelabuhan dan proyek kerja minyak goreng pun hingga saat ini tidak memiliki hasil apapun,”urainya.

Terkait bagaimana kelanjutan hasil dari rapat Pleno tersebut, akan keluar pada tanggal 28 Februari 2020 mendatang.(adv/sp)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *