Indcyber.com, Samarinda -Masyarakat saat ini memang sangat jeli akan suatu proyek infrastruktur, apalagi tentang lelang proyek ataupun pengadaan barang dan jasa memang sangat rentan disalahgunakan.
Seperti halnya yang terjadi oleh kontraktor yang gagal mendapatkan proyek tersebut mereka menduga kuat ada permainan dalam lelang proyek untuk SDN 005 Loa Janan Ilir tapi Pemerintah Kota Samarinda dalam hal ini melalui Kabag Pengadaan Barang dan Jasa mengatakan jika mereka terlambat dalam mengaploud.
“Dalam suatu lelang semua harus melalui prosedur seleksi administrasi dulu jika sudah lengkap baru ke meja saya, jika mengenai ada permainan di kami jelas itu tidak ada karena setiap berkas yang sudah memenuhi syarat pasti saya serahkan ke Pokja, setelah ditangan Pokja tidak ada lagi campur tangan kami di situ, “kata S Hasibuan, Kabag Pengadaan barang dan jasa.
Dalam lelang ini dua kontraktor yang mendapatkan tender dan yang menentukan layak atau tidaknya ada Pokja.
“Kalau ada gangguan sistem kan bisa disini aploudnya silahkan, disini sinyalnya kuat jangan lantas bilang ada permainan, kan yang menentukan layak atau tidak, menang atas kalah tender bukan bagaian kami tapi Pokja, “pungkasnya saat ditemui di ruang kerjanya Senin (23/04/2018)
Semua memang harus transparan jika tidak mau kena OTT karena semua pembangunan dan sebagainya harus melalui prosedur yang telah diterapkan oleh pemerintah. (slamet pujiono)