Ely Hartati Rasyid : Selamat Hari Ibu,Suatu Citra Yang Harus Bersumber Kepada Kepribadian Bangsa,Yakni Kepribadian Bangsa Yang Luhur, Yakni Kepribadian Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid (kanan berkacamata)berbagi dengan sesama dalam suatu kegiatan.(foto:slamet)

INDCYBER.COM,KUKAR-Hari Ibu merupakan salah satu momentum peringatan begitu mulianya jasa seorang Ibu. Bukan hanya ibu, akan tetapi seorang perempuan lebih tepatnya.

Dengan mengusung tema “Perempuan Berdaya,Indonesia Tangguh”peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap negara berbeda pada setiap tahunnya. Indonesia sendiri, peringatan Hari Ibu ini jatuh pada 22 Desember pada setiap tahunnya.

Pada saat peringatan Hari Ibu tersebut dari berbagai kalangan akan merayakannya dengan berbagai hal menarik yang dapat membuat ibunya merasa bahagia.

Namun, walaupun begitu jasa dan pengorbanan sang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, hingga merawat tanpa pamrih tak dapat bisa terbayarkan oleh apapun

Anggota sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ely Hartati Rasyid mengatakan jika “Hari Ibu” menjadi hari yang setiap tahunnya selalu dirayakan, dimana peran ibu tidak bisa dilepaskan pada kehidupan kita semua.
 
“Dimana “Hari Ibu” menjadi hari yang setiap tahunnya selalu dirayakan, dimana peran ibu tidak bisa dilepaskan pada kehidupan kita semua. Dimana saya lihat hari ini, para ibu-ibu masih bersemangat dalam mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikmah “Hari Ibu” yang kita peringati bersama-sama dengan para ibu diseluruh Tanah Air,”ujar Ely Hartati Rasyid kepada indcyber.com,Minggu(19/12/2021).

Politisi Senior perempuan PDI Perjuangan ini juga menyampaikan bahwa peran ibu pada masa sekarang tampaknya semakin meningkat dan semakin membaik. Dengan itu, maka semakit berat juga tantangan yang harus kita hadapi dan lalui. Namun, sebagai bangsa yang besar, maka kita semua tentunya sepakat untuk pantang menyerah, pantang mundur dan pantang mengeluh.

“Mari kita semua tanamkan dan niatkan dalam hari kita semua untuk semangat dalam perjuangan hidup kita demi mempertahankan kehidupan kita yang lebih baik,”ucapnya.

Selain itu, tanggung jawab ibu seakrang tidak hanya terbatas pada tanggung jawab dapur maupun pekerjaan rumah saja. Melainkan lebih dari itu sudah tiba saatnya kaum ibu yang mandiri, update dengan segala informasi dan memilah yang mana berita yang layak dikonsumsi dan mana berita yang hoax ataupun informasi yang tidak baik untuk dikonsumsi di rumah.

“Saya juga sedikit menyinggung, kasus yang sering marak terjadi terhadap kaum perempuan. Dimana pada minggu-minggu terakhir ini, banyak di berita-berita kasus kekerasan pemerkosaan dan seksual terhadap perempuan. Dimana yang membuat saya terkejut dan sakit, kasus kekerasan pada perempuan yang menyita perhatian adalah pemaksaan aborsi yang dilakukan Bripda Randy Bagus Hari Sasongko pada almarhum Novia Widyasari,”tuturnya.

Kemudian seorang guru santri yang begitu biadab memperkosa anak muridnya sendiri sampai hamil dan bahkan ada yang sudah melahirkan dari hasil perbuatan bejatnya di Jawa Barat.

“Saya punya data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020, dan 12.566 kasus.Sementara pada kasus kekerasan yang dialami perempuan, Kemen PPPA mencatat juga turut mengalami kenaikan. Dalam tiga tahun terakhir ada 26.200 kasus,”beber wakil rakyat dapil Kukar ini.

Perlu diketahui jika pada medio 2019 tercatat sekitar 8.800 kasus kekerasan pada perempuan, kemudian 2020 sempat turun di angka 8.600 kasus, dan kembali mengalami kenaikan berdasarkan data hingga November 2021 di angka 8.800 kasus.

Dan ini menjadi sebuah PR besar serta tugas kita semua bersama untuk menekan angka kasus ini, semoga pada tahun berikutnya menurun. Dan untuk instansi terkait serta stake holder, dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman dalam melindungi korban.

Karena jika bukan kita yang melindungi mereka dari para pelaku maupun tersangka, siapa lagi.

“Dan angka-angka kasus ini menjadi sebuah catatan yang kelam di negeri ini. Saya berharap, kita semua berani untuk speak up. Jangan takut terhadap para pelaku maupun tersangka. Demi keadilan dan hak hidup kita semua.Sebagai informasi, kasus kekerasan pada perempuan dan anak banyak terungkap melalui media sosial akhir-akhir ini,”katanya.

“Tak lupa atas nama pribadi dan lembaga DPRD Kaltim khususnya Komisi IV DPRD Kaltim kami mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember semoga apa yang kita semua lakukan untuk menjaga citra sebagai ibu dan keharmonisan kita dalam berumah tangga. Suatu citra yang harus bersumber kepada kepribadian bangsa, yakni kepribadian bangsa yang luhur, yakni kepribadian Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,”pungkasnya.

Penulis:Slamet Pujiono |Editor:Bayu

 

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *