Ibu Kota Negara Penajam Rusuh, Ini Kata Muspandi :Jangan Mudah Terpancing Provokasi

INDCYBER.COM, PENAJAM -Imbas dari ulah sekelompok pemuda yang melakukan penusukan terhadap seorang pemuda beberapa hari yang lalu dan mengakibatkan korban meninggal dunia, berdampak bagi masyarakat yang bermukim di gang Buaya hingga di sekitar wilayah Pelabuhan feri Penajam Paser Utara.

Diduga kerusuhan ini ketidak terima atas penusukan terhadap korban hingga meregang nyawa dan notabene korban tewas tersebut adalah anak dari seorang Ketua Adat Paser yang bermukim diwilayah Muara Toyu Kabupaten Paser.

Menanggapi kejadian kerusuhan tersebut anggota DPRD Kaltim Dapil PPU-Paser angkat bicara, Muspandi mengatakan jika peristiwa tersebut jangan terlalu dibesarkan dan jangan dikaitkan dengan SARA.

“Begini kepada seluruh masyarakat Penajam Paser Utara maupun Paser jangan terprovokasi dengan isu isu yang beredar di medsos, yang menggunakan kesempatan tersebut sebagai ajang adu domba. Dan jangan dikaitkan bahwa ini perang antar suku, itu sama sekali tidak benar karena ini adalah tindak kriminal murni, “ujar Muspandi kepada indcyber.com via telepon selulernya, Rabu(16/10/2019) malam.

Ia juga sangat berharap jika kejadian ini tidak terlalu dipolitisir karena hanya bentuk rasa ketidakterimaan keluarga korban terhadap pelaku meskipun saat ini pelaku sudah mendekam di sel tahanan Polres Penajam Paser Utara.

“Sekali lagi ini tindakan murni karena ketidakterimaan keluarga korban terhadap pelaku dan peristiwa ini jangan dibesar besarkan karena peristiwa ini bukan perang antar suku Bugis dengan suku asli Paser tapi ini adalah murni rasa kekecewaan yang diluapkan oleh keluarga korban,”urai angota Komisi III DPRD Kaltim ini.

Muspandi juga menyampaikan jika hal tersebut wajar dilakukan karena yang menjadi korban pembunuhan tersebut anak dari seorang Ketua Adat Paser yang bermukim diwilayah Muara Toyu Kabupaten Paser dan korban bersekolah diri salah satu sekolah yang berada di Kabupaten PPU.

“Mari kita sama sama menjaga diri, menahan diri untuk tidak mudah terprovokasi oleh video ataupun foto foto di media sosial karena itu bukan perang antar suku, ras ataupun golongan. Mari Kita sama-sama berdoa agar situasi cepat kondusif karena biar bagaimanapun kita semua saudara, “pungkasnya. (adv/sp).

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *