Karet Dan PKE Menambah Deretan Ekspor Kalimantan Timur

INDCYBER.COM,SAMARINDA – Kalimantan merupakan salah satu Pulau penghasil kayu terbanyak di Indonesia, tak heran jika hasil olahan kayu menjadi primadona ekspor di Kalimantan khususnya di Kalimantan Timur. 

Untuk itu Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang diwakili Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani drh Agus Sunanto, kembali melepas Produk ekspor komoditas Pertanian asal Samarinda.

Beberapa produk hasil olahan kayu yang diekspor terdiri dari Veneer Kruing sebanyak 1.132,71 m3 milik PT. Kayu Alam Perkasa Raya dengan nilai ekspor sebesar 8,18 miliar rupiah akan diekspor ke India,Kayu Moulding sebanyak 716,836 m3 milik PT. Oceanias Timber Products senilai 4,20 miliar dengan  tujuan ekspor ke Cina dan Plywood sejumlah 226,986 m3 milik PT. Rimba Raya Lestari senilai 1,74 miliar dengan tujuan ekspor negara Myanmar.

Selain hasil olahan kayu, dua produk unggulan yang dilepas oleh Wakil Gubernur Kaltim yakni Karet sebanyak 302,4 ton milik PT. Multi Kusuma Cemerlang senilai 5,16 miliar dengan tujuan ekspor ke Taiwan serta PKE (Palm Kernel Expeller) sebanyak 400 Ton (20 Kontainer) milik CV. Rizata Wijaya senilai 509 juta dengan tujuan ekspor ke negara Cina.

drh Agus Sunanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani mengatakan jika Barantan terus mendorong bisnis non migas asal Kaltim karena potensi pertanian yang dimiliki sebenarnya begitu menjajikan.

“Ekspor merupakan salah satu mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan petani disamping untuk menambah devisa negara. Oleh karena itu Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian berkomitmen untuk menjadikan tahun 2019 sebagai tahun akselerasi ekspor”, ucap Agus Sunanto usai pelepasan ekspor kepada indcyber.com, Kamis (28 /03/2019)

Selain itu Agus juga mengatakan dengan dukungan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dalam akselerasi ekspor produk pertanian dapat dalam bentuk pelayanan cepat.

“Dengan dukunganStasiun Karantina Pertanian Samarinda dalam akselerasi ekspor produk pertanian dalam bentuk pelayanan cepat dengan Service Level Agreement 1 jam hingga 1 hari dengan pelayanan 24 jam 7 hari kerja ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi ekspor dari Kalimantan Timur hingga 200% dari tahun sebelumnya”, tambahnya.

Sementara itu menurut Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Agus Sugiyono berdasarkan data di sistem IQ fast selama tahun 2018 jumlah kegiatan ekspor di Karantina Pertanian Samarinda mencapai 266 kegiatan dan pada triwulan tahun 2019 ini total nilai ekspor telah mencapai 38,62 miliar.

“Di Kalimantan Timur berbagai komoditas unggulan seperti hasil karet olahan, produk kayu olahan seperti plywood, moulding, veneer kruing dan produk olahan kelapa sawit telah rutin di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, Myanmar, India, Taiwan, dan bahkan hingga ke Amerika Serikat”, urai Agus Sugiyono.

Agus menambahkan, potensi ekspor sarang burung walet juga cukup menjanjikan. Tercatat pula di sistem IQfast pada tahun 2018 pengiriman sarang burung walet sebanyak 7.259 kg, jika kisaran harga 14 juta perkilogram, maka nilai jual sarang burung walet mencapai 101 milyar.

Selain itu, komoditas kakao yang berada di daerah Berau dan juga rumput laut di Bontang juga berpotensi ekspor. Namun beberapa komoditas tersebut untuk saat ini belum dapat dimaksimalkan untuk ekspor sehingga masih dilalulintaskan sebatas antar area.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan Pelepasan ekspor komoditas pertanian pada hari ini sudah membuktikan jika hasil pertanian kita sudah bisa bersaing.

“Pelepasan ekspor komoditas pertanian pada hari ini, membuktikan bahwa komoditas kita sudah bisa bersaing dan diterima di pangsa pasar internasional sehingga potensi besar lainnya yang kita miliki harapannya akan bisa menyusul untuk dapat diterima oleh mancanegara dengan jangkauan yang lebih luas”, ucap Hadi Mulyadi kepada awak media usai melepas ekspor hasil pertanian secara simbolis.

Selain Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Agus Sugiyono, Kepala Kantor Karantina Pertanian Pusat Agus Sunanto juga hadir Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, anggota Komisi IV DPR RI Hj Kasriyah ,Kadis Pertanian, Tanam Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim Dandim, Danrem, Kapolsek Palaran serta undangan lainnya. (sp)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *