Indcyber.com, Samarinda -Jelang Pilgub Kaltim tahun ini tentunya semakin sibuk tugas -tugas KPU sebagai penyelenggara pemilu serentak, setiap langkah kinerja KPU Kaltim tentunya tak luput dari sorotan baik dari masyarakat maupun pemerintahan sendiri.
Guna menyingkronkan kinerja Bawaslu dan KPU Kaltim Komnas HAM melakukan hearing dengan keduanya yang dimulai dari Bawaslu lalu lanjut kunker ke kantor KPU Kaltim jalan Basuki Rahmat, bertempat di aula KPU Kaltim melakukan penjajakan sejauh mana kinerja KPU ini. Rombongan Komnas HAM disambut oleh sekretaris dan komisioner KPU Kaltim diantaranya Samsul Hadi, Rudiansyah, Viko Januardhy, Rabu (18/04/2018).
Satu persatu pertanyaan dilontarkan oleh Komnas HAM yang terkait bagaimana jika pemilih tersebut penyandang disabilitas,kemudian juga tentang regulasi TPS pemilih di rutan atau lapas serta rumah sakit yang hingga saat ini masih menjadi polemik.
Tapi kesemuanya telah dijawab dengan tepat oleh masing masing komisioner KPU Kaltim hingga membuat seluruh anggota Komnas HAM terpukau.
“Instensi kami sebenarnya adalah untuk mengetahui hak untuk dipilih dan memilih benar benar terpenuhi artinya tidak ada diskomunikasi, “ungkap Beka seusai pertemuan dengan Komisioner KPU.
KPU sebagai penyelenggara pemilu memang dituntut tegas dalam mengambil segala tindakan dan yang paling penting anti intimidasi maupun intervensi dari tim tau paslon.
Beka juga mengatakan suara pemilih ini harus benar -benar murni tidak direkayasa, mencegah money politic, serta jangan sampai ada penggelembungan suara.
“Jadi tinggal bagaimana KPU sebagai penyelenggara pemilu bekerja secara transparan dan akuntabel itu sebenarnya Instensi dari Komnas HAM kenapa kami turun ke daerah memantau Pilgub Kaltim ini, “tuturnya.
Bila dicermati secara umum berjalan lancar, berkualitas, tidak ada pelanggaran HAM sepanjang mereka pantau serta masuk dalam kategori bentuk tindak lanjut berikutnya.
Hingga Komnas HAM memberikan apresiasi kinerja KPU dan Bawaslu Kaltim yang akan menjadi percontohan KPU maupun Bawaslu didaerah lain.
“Ritme kinerja KPU dan Bawaslu Kaltim disini sangat luar biasa baiknya, kompaknya semoga ritme ini, berjalan hingga hari H nanti tanggal 27 Juni mendatang, kami juga puji bagaimana memastikan regulasi TPS pemilih di rumahnya sakit dapat diakomodir,”pungkasnya.
Kaltim merupakan daerah yang ke lima dalam kunjungan kerja Komnas HAM RI setelah Kalbar, Sumut, Jateng dan Jatim. Jika menilik pada konteks konflik masih dalam level normal. (slamet pujiono)