INDCYBER.COM, SAMARINDA -Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar ritual adat Tepung Tawar. Ritual Tepung Tawar ini bermakna pendingin.
Ini sebagai ungkapan syukur atas terpilihnya Kabupaten PPU bersama Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
Penetapan kedua kabupaten yang berbatasan langsung tersebut oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Senin, (26/8/2019) lalu.
Sebagai suku asli Benuo Taka, sebutan Kabupaten PPU, suku Dayak Paser mengadakan ritual adat tepung tawar serta doa bersama.
Acara itu dihadiri oleh Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud dan dilaksanakan di pintu utama Kantor Bupati PPU,yang terletak di Jalan Provinsi Kilometer 09, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam pada Rabu, (28/8/2019)
Ketua LAP PPU Musa mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten PPU sebagai IKN.
Ritual dilakukan sebagai wujud ungkapan rasa syukur dan terima kasih, juga harapan kepada Pemerintah dan seluruh masyarakat PPU,selama proses terbentuknya IKN nanti agar selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan.
“Semoga kita juga diberi keselamatan dari leluhur-leluhur kami, khususnya para pahlawan, pejuang yang sudah berjuang melawan penjajah atau kompeni,” kata Ketua LAP PPU Musa.
Ritual yang dilakukan bernama RitualTepung Tawar, yang bermakna pendingin. Dengan harapan dijauhkan dari bala bencana dan mara bahaya.
“Kabupaten PPU terdiri dari berbagai macam suku,tapi suku asli adalah suku Paser.Kami sangat terbuka menerima kedatangan saudara-saudara kita, dengan harapan saling menghormati adat-istiadat,” pungkasKetua LAP PPU Musa.(adv/Kominfoppu)