INDCYBER.COM,SAMARINDA-Sehubungan dengan beredarnya rekaman suara yang menyebutkan kenapa pasien Tn.N yang sudah di rawat di RSUD AWS akhirnya dipulangkan karena tidak dilayani dengan baik atau merasa diacuhkan dan berujung mengamuk kepada petugas adalah tidak benar atau hoax.
Mendengar beredarnya rekaman tersebut Plt.Direktur Rumah Sakit AW Syahrani dr.David Harijadi Masjhoer,SpOT telah melayangkan surat terbuka untuk orang yang membuat rekaman suara terkait pelayanan pasien covid19 di ruang isolasi RSUD AWS.
“Maka perlu kami sampaikan bahwa,
hari ini Senin tanggal 13 April 2020 pukul 09.00 WITA telah dilakukan pertemuan di ruang rapat Mentari RSUD AWS yang dihadiri oleh Plt. Direktur RSUD AWS dr.David Hariadi Masjhoer SpOT dengan Ny.L yang berprofesi sebagai guru mengaji yang merupakan pelaku perekaman voice note group WA tentang pasien PDP Tn.N yang beberapa waktu lalu dirawat di Ruang isolasi RSUD AWS,”ujar Humas RS AW Syahrani dr Arysia Andhina.
dr Arysia Andhina yang karib disapa dr Sisi juga mengatakan jika hasil dari pertemuan tersebut adalah antara kedua belah pihak telah setuju untuk diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak menempuh jalur hukum.
“Dari pertemuan tadi kedua belah pihak telah sepakat untuk tidak menempuh jalur hukum.Hal ini dikarenakan pelaku telah beritikad baik untuk meminta maaf kepada pihak RSUD AWS dan menyadari kesalahannya serta menyesal karena perkataannya dalam rekaman suara di group WA merupakan asumsi semata, dan mengakui bahwa yang dikatakannya tersebut tidak benar,”jelasnya.
Perlu diketahui dari pertemuan tersebut pihak Manajemen RSUD AWS mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat bijaksana dalam menyampaikan sebuah informasi baik secara langsung ataupun melalui media sosial.Sehingga tidak menimbulkan fitnah dengan tersebarnya informasi hoax dan dapat berujung penjara bagi siapa saja yang dengan sengaja menyebar berita bohong.
“Dalam kondisi saat ini dr David juga mengajak untuk berbagi hal-hal positif dan memberi semangat kepada masyarakat baik yang terdampak langsung corona maupun tidak agar tetap optimis dan tetap mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terutama social distancing dan physical distancing,”pungkasnya.
Editor: Slamet Pujiono
Sumber:Humas RSUD AW Syahrani Samarinda dan Indonesia cyber.