Massa MODN Datangi Kantor DPRD Karang Paci Untuk Mengusut Dana CSR PT.Bayan Yang Di Salurkan Di Luar Kaltim.

INDCYBER.COM – SAMARINDA – Puluhan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang tergabung dalam Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) mendatangi kantor DPRD Propinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ) untuk melakukan aksi damai terkait Dana CSR PT.Bayan, Selasa ( 17/5/2022) siang.

Kedatangan MODN ke Gedung Perwakilan rakyat Kaltim ingin bertemu dan berdialog langsung dengan para dewan dan Manajemen PT. Bayan yang pada hari itu lagi melaksanakan pertemuan dengan PT. Bayan terkait Dana CSR PT.Bayan 200 Miliyar disalurkan di luar Kaltim.

Namun massa MODN tidak mudah untuk masuk ke dalam Gedung DPRD Kaltim, Massa MODN harus melakukan aksi dan orasi memohon agar dapat di ijinkan masuk kedalam, permintaan massa MODN masih belum ada respon dan pintu gerbang ditutup dan dijaga ketat oleh aparat keamanan yang menjaga aksi damai MODN.

Massa MODN terus melakukan aksi dan memohon agar dapat menyampaikan aspirasi perjuangan rakyat Kaltim kepada para pimpinan DPRD di karang paci. Setelah menunggu lama dengan berbagai upaya yang di lakukan oleh MODN Pimpinan DPRD Kaltim mengijinkan Perwakilan MODN untuk dapat bertemu melakukan dialog.

” Kurang lebih 2 jam kami melakukan negosiasi dan orasi baru kami di ijinkan untuk masuk. Kami boleh masuk asal mengikuti aturan dan jumlah perwakilan yang masuk dibatasi,” ungkap Sapta Guspiani Koordinator Aksi.

Tepat pukul 14.00 WITA Perwakilan MODN baru dapat masuk untuk berdialog. Dialog dipimpin langsung oleh Wakil DPRD dari partai PDIP M.Samsun dan didampingi lengkap oleh semua anggota dan piminan komisi yang ada di DPRD dengan penjagaan yang sangat ketat oleh Kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan aksi damai tersebut.

Beberapa perwakilan MODN menyampaikan sejumlah persoalan terkait aliran dana CSR dari sejumlah perusahaan batu bara di Provinsi Kaltim, terutama dana CSR dari PT Bayan Resources yang justru dialokasikan ke sejumlah universitas di Pulau Jawa. Mereka menilai penyaluran dana ke sejumlah universitas di Pulau Jawa itu tidak bijaksana, bahkan terkesan mengesampingkan kepentingan masyarakat di wilayah perusahaan tersebut beroperasi (di Kaltim).

Bendahara Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Mahfudz, mengaku selama ini banyak perusahaan yang justru tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Kaltim, terutama masyarakat di sekitar kawasan perusahaan. Menurutnya sebagian besar perusahaan di Kaltim hanya mengeruk Sumber Daya Alam (SDA), tapi tidak memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui alokasi dana CSR.

“Terkait polemik dana CSR PT Bayan Resources ini perlu dijadikan pelajaran untuk perusahaan lain, tidak hanya perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batu bara saja yang ada di wilayah Kaltim. Kami juga meminta kepada DPRD Kaltim agar melakukan inventarisir terkait alokasi dana CSR seluruh perusahaan yang beroperasi di Provinsi Kaltim. “Kami minta anggota DPRD Kaltim sebagai perwakilan rakyat agar seluruh perusahaan di Kaltim perlu dilakukan evaluasi terkait dana CSR-nya. Jadi tolong libatkan kami juga (MODN, Red) dalam melakukan investigasi di lapangan,” tegasnya. “Kami yakin masih ada perusahaan lain yang seperti PT Bayan ini, hanya saja saat ini PT Bayan yang mencuat,” ungkap Mahfudz.

Dialog antara DPRD Kaltim, Humas PT.Bayan dan MODN berjalan sangat alot, karena dari perwakilan PT. Bayan hanya mengutus humas perusahaan saja yang tidak dapat mengambil kesimpulan langsung dalam kegiatan dialog tersebut.

” Kami akan melakukan aksi lagi untuk meminta DPRD Kaltim mendatangkan petinggi PT.Bayan agar segera membuat pernyataan sikap kepada Masyarakat Kaltim agar dana CSR PT.Bayan seutuhnya dipergunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat Kaltim,” pinta Sapta Guspiani yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IKA Teknik Unmul.sy

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *