Tokoh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara Drs H Baharuddin Mu’in.(foto:slamet pujiono/indcyber.com)
Penulis:Slamet Pujiono
Editor: Redaksi
INDCYBER.COM, PENAJAM-Harapan warga Kaltim untuk menikmati Jembatan Pulau Balang dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara (PPU), tampaknya belum bisa terwujud dalam tahun depan. Karena masih terjadi permasalahan mengenai pembebasan lahan yang belum dituntaskan dengan segera untuk sisi Kota Balikpapan.Pasalnya, pengadaan lahan sebagai jalan pendekat untuk sisi Balikpapan sepanjang 15 kilometer baru akan dilaksanakan tahun depan.
Harapan optimistis masyarakat Kaltim khususnya Penajam untuk melewati Jembatan Pulau Balang bisa menuju Balikpapan pada 2021 nampaknya harus dikubur dalam dalam untuk sementara waktu.
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara yang juga mantan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Drs H Baharuddin Mu’in mengatakan sebagai tokoh masyarakat Penajam sangat kecewa dengan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemkot Balikpapan yang sangat lambat dalam menangani proses pembebasan lahan sisi pendekat dari Balikpapan.
“Jujur saya sebagai tokoh masyarakat mewakili warga Penajam sangat kecewa dengan Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan yang lambat dalam menuntaskan pembebasan lahan jalur pendekat ke Jembatan Pulau Balang dari sisi Balikpapan.Seharusnya untuk anggaran sudah disiapkan jauh hari sebelumnya, ini tidak masyarakat Penajam sudah penuh suka cita dengan tersambungnya jembatan tersebut namun harus pupus karena jalur pendekat dari Balikpapan belum ada,”ujar Mantan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Drs H Baharuddin Mu’in kepada indcyber.com,Selasa (24/11/2020)
Dia menegaskan jika tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengadaan lahan dilaksanakan dengan serius, maka secara simultan pembebasan lahan bisa dilaksanakan dengan pengerjaan fisik.Sehingga masyarakat Kaltim bisa menikmati Jembatan Pulau Balang dari Balikpapan menuju PPU paling lambat awal tahun 2023.
“Seharusnya begitu tersambung Jembatan tersebut sudah dapat dilalui setelah melewati masa uji beban dan sebagainya, namun kami masyarakat dibuat kecewa.Kami berharap baik Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan serta instansi terkait segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan klasik tersebut.Karena jembatan tersebut selain untuk lebih efektif waktu perjalanan juga akan semakin meningkatkan perekonomian antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara apalagi seiring dengan menyambut Ibu Kota Negara Baru,”beber pria yang juga kakak kandung Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rauf Muin.(advertorial)