INDCYBER.COM, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur terpilih dari Partai Golkar Nidya Listiyono, sangat menyambut baik Pemerintah Pusat yang telah menunjuk Provinsi Kaltim khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi Ibu Kota Negara Baru Indonesia.
Hal tersebut tidak lepas keinginan serta tekad Tiyo sapaan akrab Nidya Listiyono untuk terus meningkatkan taraf kehidupan serta ekonomi masyarakat Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur umumnya, seiring itung tentunya akan dibarengi pula dengan percepatan pembangunan di berbagai sektor sebagai bentuk peningkatan Peningkatan Asli Daerah nantinya.
Setelah terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Tiyo mendapatkan posisi sebagai anggota Komisi II DPRD Provinsi Kaltim yang membidangi keuangan dan perekonomian.
“Alhamdulillah, pertama kenapa saya ingin menjadi legislator karena saya ingin berbuat yang terbaik untuk Samarinda dan Kaltim umumnya kemudian terkait saya di Komisi II tentunya kita akan inventarisir lebih dulu isu isu apa yang lagi hangat saat ini, “ujar Nidya Listiyono kepada indcyber.com di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2019).
Selain itu Tiyo juga akan menindak lanjuti terkait Perusda perusda plat merah serta akan mengevaluasi terkait demo dari RKR bersama Komisi yang membidangi.
Sementara itu Tiyo sempat menyinggung yang kerap kali Taxiway Bandara APT Pranoto Retak dan amblas pun tak luput dari perhatiannya karena menurutnya sebagai IKN kita harus siap dengan segala sesuatunya.
“Kami juga sempat hearing dengan pihak Bandara terkait asap ataupun retakan di taxiway kalau memang Bandara tersebut akan diperbaiki total ya harus adanya kajiannya, “ujarnya.
Ketika ditanya terkait usulan Pemerintah pusat agar IKN kedepan membangun Bandara baru khusus pesawat Kepresidenan dan VVIP, Nidya Listiyono dengan tegas menolak karena Kaltim saat ini telah punya dua Bandara besar yang layak.
“Kalau isu tersebut saya juga dengar ya tapi kalau menurut saya tidak perlu membangun Bandara baru, cukup bandara yang sudah ada di perluas serta ditambah fasilitas fasilitasnya. Jadi saya rasa tidak perlu bandara baru untuk pesawat Kepresidenan dan VVIP, “urainya
Masih menurut Politisi Golkar ini dengan perluasan bandara tentunya juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar karena akan semakin padat volume penumpang di Bandara tersebut. (adv/sp)