Pansus Raperda Maloy Kecewa dengan Dinas Perhubungan Kaltim

INDCYBER.COM, SAMARINDA -Untuk kesekian kalinya Pansus Raperda Kawasan Strategis Industri Maloy menggelar hearing dengan Dinas terkait untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunannya. 

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Pansus Raperda Maloy, Rita Artaty Barito di Gedung E lantai dasar kompleks DPRD Kaltim, Selasa (12/03/2019).

Setelah mendengarkan penjelasan dari sejumlah Dinas terkait minus Dishub, PLN, PDAM Ketua Pansus Raperda Maloy Rita mengatakan jika pihaknya tidak serta merta percaya apa yang telah disampaikan oleh masing masing instansi, pasalnya masih banyak infrastruktur yang perlu dibenahi.

“Seperti penjelasan dan dari video tadi jalan masih rusak yaitu jalan utama termasuk akses jalan menuju Pelabuhan kan masih hancur, rumput juga masih tinggi, “ujar Rita usai memimpin rapat.

Pansus Senin depan menjadwalkan akan menggelar Rapat kembali dengan memanggil ulang Dishub serta mengundang PLN, PDAM, TNI karena mereka nantinya akan bertugas sebagai pengamanan di wilayah tersebut.

“Setelah Senin pertemuan kembali lalu tanggal 21 kita kunjungan kerja langsung ke Maloy guna mengecek kebenaran dari apa yang telah disampaikan oleh Dinas PUPR, Dinas Perindagkop, Kehutanan dan sebagainya tadi. Jadi saya tidak berdasarkan laporan tapi saya langsung terjun melihat sendiri biar puas, “imbuhnya

Rita juga mengatakan masih ada tiga warga yang enggan untuk melepaskan lahannya guna kepentingan kawasan industri Maloy, masih kata Rita jika ketiga warga tersebut bersikukuh mempertahankan lahannya maka akan ditempuh melalui jalur hukum.

Sementara itu anggota Pansus yang lainnya yakni Abdurahman Al Hasni mengatakan jika proyek Kawasan Strategis Industri Maloy itu masih jauh dari sempurna bahkan dia menyebut jika itu proyek rusak parah dan hancur.

“Tadi kita sudah meminta kejelasan dari beberapa instansi terkait, cuma satu yang sangat saya sesalkan disini yaitu Dinas Perhubungan tidak ada batang hidungnya. Kenapa saya kecewa dengan Dishub karena ini ada keterkaitan dengan peresmian Kawasan tersebut, “ujar Al Hasni kepada indcyber.com usai menghadiri rapat Pansus.

Dengan melihat semua apa yang ada di Maloy Al Hasni berdoa agar peresmian Kawasan Industri Maloy tidak dilakukan langsung di kawasan tersebut karena akan menampar muka Kaltim dengan memperlihatkan betapa masih hancurnya proyek tersebut.

“Jujur saya katakan dan saya berdoa agar peresmian nantinya jangan dilakukan langsung di Maloy karena akan membuat malu Kaltim karena kondisi proyek Maloy masih hancur parah, “ketusnnya.

Masih banyak proyek di Kawasan tersebut yang belum terselesaikan semisal jalan masih rusak parah, bangunan juga masih jauh dari sempurna, masjid juga belum layak digunakan pada intinya fisik belum selesai.

Selain itu Al Hasni juga menyoroti masalah dana yang dipakai untuk membangun Kawasan Strategis Industri Maloy dengan nilai yang cukup fantastis yaitu Rp 1,9 Triliun tapi seluruh infrastruktur masih hancur.

“Kemudian proyek yang menelan anggaran senilai 1,9 Triliun siapa penanggung jawab pengelola anggaran itu siapa, itukan dibagi ada APBD Provinsi dan APBN dikelola oleh instansi terkait, “tutur Al Hasni.

Masih kata Al Hasni jika anggaran itu dikelola oleh Bappeda menurutnya itu merupakan kesalahan besar karena Bappeda tidak boleh mengelola secara langsung. (advertorial /sp).

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *