INDCYBER.COM, SAMARINDA – Ribuan Mahasiswa kembali kepung kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur Jalan Teuku Umar Samarinda, Senin (30/9/2019). Mereka tergabung dalam Aliansi Kaltim Bersatu jilid III.
Ribuan mahasiswa berorasi di depan kantor DPRD Kaltim dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Polresta Samarinda, Polda Kaltim, Polres Kutai Kartanegara serta bantuan dari polres Bontang.
“Kami menuntut agar Presiden segera menerbitkan Perpu KPK, menghentikan revisi RUUKUHP, RUU Agraria, RUU Minerba, “teriak mahasiswa dalam orasinya.
Sementara itu delapan anggota DPRD Kaltim yang mewakili partai dan fraksinya masing-masing juga telah berada ditengah tengah pendemo untuk melakukan dialog. Diantaranya Sarkowi V Zahry dari Fraksi Golkar, Rusman Yaqub dari PPP,H Baba dan Romadhony dari PDI Perjuangan serta ada Muspandi dan H Jawad dari PAN, Syafruddin dari PKB,Masykur Sarmian dari PKS.
Namun setelah kedelapan anggota tersebut maju dan naik di mobil orasi mahasiswa yang saat itu Rusman Yaqub dan Sarkowi berada di atas tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan kebulatan seluruh anggota DPRD Kaltim untuk mengawal tuntutan AKB.
Suasana semakin tidak kondusif karena seluruh anggota DPRD Kaltim kembali masuk ke dalam halaman kantor DPRD Kaltim karena memang mereka tidak mau diajak berdialog.
“Kami anggota DPRD Kaltim menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kaltim jika kami seluruh anggota DPRD Kaltim siap menerima dan berdialog bersama Perwakilan Aliansi Kaltim Bersatu tapi ternyata mereka tidak mau diajak berdiskusi, berdialog dengan kami jadi mereka memang ada tujuan dan niat lain, “Sarkowi kepada indcyber.com.
Dari awal demo pertama hingga aksi kembali para pengunjuk rasa tidak pernah mau untuk berdialog bersama anggota DPRD Kaltim padahal anggota DPRD Kaltim sudah menunggu sejak pagi guna menerima dan berdialog bersama perwakilan mahasiswa tapi lagi lagi mereka menolak untuk berdialog. (sp)