Seno Aji :Banjir Samarinda Adalah Berita Basi

INDCYBER.COM,SAMARINDA – Sudah hampir dua pekan siklus banjir sepuluh Tahunan melanda Samarinda,ribuan warga jadi korban bukan hanya rumah yang terendam banjir namun juga harta benda mereka turut terendam.

Jika sudah seperti ini lagi lagi masyarakat yang dirugikan dan Pemerintah Kota pun tak mau disalahkan bahkan seolah olah menyalahkan masyarakat dengan kata kata “hanyarkah ikam di Samarinda “,sebuah perkataan yang sangat melukai hati para korban banjir.

Lebih ironisnya lagi ditengah banjir merendam ribuan rumah justru Walikota Samarinda Syaharie Jaang berada di Jerman dengan dalih menengok putrinya yang sedang menempuh pendidikan di Negeri Pasukan Panser.

Tak sedikit masyarakat maupun tokoh dan anggota DPRD yang memberikan catatan khusus terkait banjir besar di Samarinda,anggota DPRD Kaltim terpilih yang juga Sekretaris DPD Gerindra Kaltim Ir H Seno Aji mengatakan jika persoalan Banjir di Samarinda ini adalah berita usang dan basi.

“Banjir di Samarinda adalah berita usang dan basi,tugas calon Walikota 2020 adalah melakukan studi tentang penanggulangan banjir Bersama Balai Wilayah Sungai, kemudian menjalankan hasil studi tersebut dalam bentuk proyek infrastruktur penanganan banjir. Jangan selalu mengatakan sudah dari dulu Samarinda banjir, atau memang sejak awal Samarinda itu banjir, atau siapapun Walikotanya Samarinda pasti banjir,”ujar Seno Aji kepada indcyber.com via pesan singkatnya.

Seno juga menuturkan sekarang saatnya Walikota bisa mentuntaskan masalah utama masyarakat kota ini yaitu banjir.

“Perlu adakah rekayasa manusia atau human engineering sepeti halnya di Belanda atau di Semarang,dahulu kota Semarang mirip dengan Samarinda yang setiap hujan sedikit pasti banjir, bahkan sampai ada lagu berjudul Semarang Kaline Banjir,namun sekarang berkat dinormalkannya kanal-kanal yang ada dan perbaikan saluran kota, banjir dapat di minimalisasi. Inilah yang harus dikerjakan dikota Samarinda,”tegas politisi Gerindra ini.

Sekedar kita flash back terkait penanganan banjir tahun 2008 lalu, yang kala itu dipimpin Sekdakot Samarinda Zulfakar memimpin rombongan Plesiran ke Negara Kincir Angin dengan dalih guna studi banding penanganan banjir tapi apa yang ada hingga saat ini nol realisasi nya dan Zulfakar pun kini telah pensiun.

Masih menurut Seno Aji ada empat hal yang harus di analisa seperti :

1. Catchment area di daerah banjir harus dapat diketahui sehinga bisa dibuat cluster penyelesaian banjir

2. Besaran debit air yang akan datang saat hujan ringan maupun deras yang akan berpotensi menjadi banjir.

3. Studi saluran2 sungai tua yang sudah di timbun dikarenakan bangunan-bangunan baru, ataupun pembuatan saluran dan kanal baru harus seimbang dengan debit air yang masuk di cluster tersebut.

4. Lokasi atau cluster yang berbentuk cekungan dan tidak dapat dialirkan langsung ke sungai harus dibuatkan alternatif seperti polder dengan pompa sehingga daerah tersebut tetap tidak menjadi daerah banjir.

“Penyelesaian masalah banjir sudah pasti akan memerlukan pendanaan yang besar. Untuk itu Walikota dan DPRD harus duduk bersama untuk mendiskusikan anggaran APBD untuk dapat digunakan secara optimal dalam menjalankan visi tersebut.Masih ada beberapa sumber anggaran selain APBD Murni dan Perubahan yang dapat diminta oleh Walikota seperti sumber dana Bankeu Provinsi ataupun APBN, “imbuhnya.

Seno Aji juga sangat berkeyakinan jika hal ini dapat dilakukan perencanaan secara komprehensif maka Samarinda akan bebas banjir.

“Saya yakin apabila hal ini dilakukan dan sesuai dengan perencanaan yang komprehensif maka dalam waktu 3 sampai 5 tahun banjir di Samarinda akan berangsur hilang dan

peran serta masyarakat pun harus ada misalnya dilarang membangun bangunan diatas sungai ataupun bantaran sungai. Mereka secara suka rela dengan bantuan Pemkot bisa pindah karena status tanah tersebut adalah tanah negara. Dan digunakan untuk normalisasi aliran air,”kata Seno

Penyamaan persepsi harus dilakukan antara pemerintah, masyarakat, LSM dan legislatif sehingga bisa benar-benar mewujudkan Samarinda bebas banjir.(sp)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *