Indcyber.com, SENDAWAR – Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda ibukota Kabupaten Kuntai Barat (Kubar) dan sekitarnya mengakibatkan penerbagan tertunda atau Diley tidak beroperasi selama seminggu ini.
Hal ini dibenarkan oleh kepala bandara Melalan Sendawar Kubar, Sumariyanto melalui PLH kasubsi tehnik operasi keamanan dan pelayanan darurat, Aulia Mukti Negara diruang kerjanya saat ditemui wartawan pada Selasa (17/9/2019).
Aulia Mukti Negara mengatakan, intensitas kabut asap yang meningkat di beberapa wilayah di Indonesia sudah berdampak pada terganggunya transpotasi udara di Kabupaten Kutai Barat.
“Sejak tanggal 12 – 17 September, sejumlah penerbangan mengalami penundaan bahkan hingga pembatalan/censel penerbangan pesawat expressair akibat jarak pandang di bawah 5000 meter,” ungkap Aulia M Negara.
Dikatakan Aulia M Negara, hingga saat ini terdapat 9 penerbangan expressair yang cencel keberangkatan dari dan ke Bandara Melalan Sendawar. Mulai tujuan penerbangan dari Samarinda ke Kubar, Kubar-Balikpapan, Balikpapan-Kubar, sehingga pihaknya mengalami kerugian belasan juta rupiah.
“ Walaupun pihak maskapai expressair membatalkan sejumlah penerbangan, namun tetap mengganti kerugian tiket pelanggan dengan 100 persen,” jelasnya.
Lanjutnya, ini disebabkan akibat cuaca buruk berupa fog atau smoke (kabut asap) yang terjadi di beberapa daerah termasuk Kubar.
“Kabut asap yang pekat ini, mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan. Sedangkan pada siang hari ini Selasa pukul 14.30 WITA, jarak pandang dibawah 500 meter. Ini sangat tidak memungkinkan adanya penerbangan dari dan ke Bandara Melalan Sendawar,” ungkap Aulia M Negara.
Ia menuturkan bahwa penerbangan yang layak beroperasi minimal jarak pandang 5000 meter. (arf).