Indcyber.com, SENDAWAR – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Wakil Bupati, Dandim 0912/kbr, Kapolres mengadakan rapat di Makodim 0912 Kutai Barat (Kubar), guna mendengarkan arahan Pangdam melalui Vicon tentang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), berlangsung di ruang rapat Kodim 0912 Kubar pada Selasa (17/9/2019).
Wakil Bupati Kubar, H. Edyanto Arkan usai rapat menyampaikan bahwa pemerintah siap sepenuhnya membantu Kodim 0912 masalah Karmhutla ini, bahkan dari pihak perusahaan yang beroperasi di Kubar siap membantu.
“Untuk dana taktis masalah penanganan Karhutla memang belum ada, namun secara strukturan kita bisa melakukan usulan – usulan secara berjenjang untuk mendapatkan penngadaan peralatan, ” jelasnya.
Dikatakan Edyanto Arkan bahwa peralatan yang di maksud seperti mobil pemadam, pompa, itu semua bisa diusulkan di 2019 dan di 2020.
“ Kita sudah mengusulkan sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran di tahun 2019 ini untuk 16 kecamatan se-Kubar,” kata Edyanto Arkan.
Lanjutnya, mudah – mudahan dalam asistensinya dengan pemerintah pusat disetujui, sehingga setiap kecamatan mendapatkan satu unit mobil pemadam tersebut.
Diharapkan kepada camat, petinggi se-Kubar, agar mengefektifkan peran tokoh formal maupun non formal di kelurahan, desa maupun dikampung – kampung, untuk mengingakan masyarakat didalam melakukan pembukaan lahan, kalo bisa hindari dengan cara pembakaran.
Sementara itu Komandan Kodim 0912, Letkol. Inf. Anang Sofyan Effendi menyampaikan, bahwa baru saja mengadakan vicon dengan pangdam mengenai Karhutla diwilayah kalimantan yang masih terus terjadi.
Dikatakatan Dandim Anang S Effendi bahwa dampak dari kejadian ini juga merugikan masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) hususnya ya Kubar dan Mahakam Ulu (Mahulu), apalagi diperbatasan seperti ini dampak nya sangat riskan sekali ke negara tetangga, bahkan mereka nanti bisa protes ke Indonesia.
“ Sebenarnya kita ini dapat kiriman saja asap ini dari tetangga sebelah, yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng),” kata Anang S Effendi.
Ia menuturkan bahwa kebakaran yang besar itu ada di Kalteng dan Kalsel, apalagi seperti Kalteng daerahnya gambut, jadi lama baru bisa padam, dan karena anginnya mengarah ke barat mau tidak mau dampak asapnya ke Kubar.
“ Kalau di wilayah kita Kubar dan Mahulu ada kebakaran Cuma tidak terlalu besar sekalanya,” jelas Anang S Effendi.
Lanjutnya, ada memang beberapa titik Cuma tidak terlalu besar, ada sekali yang lumayan besar di Melak sebrang, sekitar kurang lebih 200 hektar, namun itu sekarang sudah padam, kalau yang dilain hanya berkisar satu kilo hingga dua kilometer, bahkan Cuma ada beberapa meter saja.
“ Kami mengimbau kepada masyarakat kalau mau bakar ladang itu hendaknya lapor dulu, jadi kita bisa jaga bersama- sama,” ujarnya.
Anang S Effendi menyampaikan bahwa, tidak ada kewenagan kodim untuk melarang masyarakat yang mau bertani atau berladang dengan cara dibakar, alangkah baiknya sebelum melakukan pembakaran koordinasi dulu, karena kalau sudah terjadi kebakaran banyak masyarakat lain yang dirugikan. (arf).