Indcyber.com, SAMARINDA – Bandara kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur yaitu Bandara APT Pranoto segera berbenah menjadi bandara berbasis digital.Artinya semua kegiatan akan terkoneksi dalam satu server.
Edufly Aviation akan menjadi pihak ketiga. Mengoperasikan program digital tersebut. Edufly Aviaton sendiri merupakan lembaga non maskapai dari Malaysia yang menyediakan jasa terkait penerbangan dan lainnya. Bahkan, pihak bandara APT Pranoto Samarinda sudah bertemu dengan tim tersebut.
“Semua kegiatan di bandara termasuk pembayaran akan terkoneksi dengan satu server. Jadi tidak ada lagi menggunakan sistem manual di bandara. Semua otomatis,” ujar Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Darma Cahyadi.
Sistem yang digunakan yaitu Business to Business (B to B). Sehingga manajemen APT Pranoto tidak berharap bantuan dari negara. Seperti APBN.
Sebaliknya. Edufly Aviation akan untung melalui transaksi yang dilakukan di APT Pranoto.
“Sistem B to B ini negara tidak di bebankan. Negara tidak mengeluarkan dana untuk pengadaan barang di bandara, tapi bandara mendapatkan keuntungan,” jelas pria penyuka traveling ini.
Konsep lainnya adalah eco green. Yakni penataan bandara yang ramah lingkungan. Pihak bandara menggandeng PT Total. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami akan memanfaatkan dana CSR. Jadi, kami tidak menggunakan APBN atau pun APBD,” tutur Dodi.
Sementara itu menanggapi akan beralihnya pelayanan Bandara APT Pranoto dari manual ke digital Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo mengatakan dirinya secara pribadi maupun kelembagaan sangat mendukung langkah langkah yang telah diambil Kepala Bandar Udara APT Pranoto.
“Ini sebuah langkah yang sangat baik ya karena sangat tepat langkah tersebut nantinya setelah selesai pemasangan lampu run Way dan pembenahan taxiway akan segera diwujudkan Bandara yang ramah lingkungan yaitu dengan sistem eco green tadi serta pelayanan semua dengan sistem digital, “beber Sigit Wibowo kepada indcyber.com usai acara silaturahim dan tasyakuran di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Kaltim, Senin (18/11/2019).
Sigit juga menilai jika kedepan Bandara APT Pranoto sebagai bandara yang ramah lingkungan harus dimaksimalkan karena berdekatan dengan waduk benanga dan sekaligus sebagai penyangga daerah dilakukan sekitar bandara tersebut.
“Berbenah untuk yang terbaik dan demi kenyamanan penumpang sudah menjadi kewajiban pihaknya Bandara untuk melakukan pelayanan terbaiknya, apalagi sistem pelayanan tersebut akan diubah dari manual ke digital. Itu artinya akan semakin mempermudah sistem pelayanan tanpa harus menunggu waktu lama, “pungkasnya. (adv/sp)