Plt Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air Desy Damayanti, ST.MT.(foto:slamet)
INDCYBER.COM,SAMARINDA-Setidaknya ada lima Kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara yakni Kelurahan Budaya Pampang, Kelurahan Samarinda Utara, Kelurahan Sempaja Timur, Kelurahan Gunung Lingai dan Lempake terimbas banjir dengan ketinggian air 30-50 cm.
Banjir tersebut diakibatkan intensitas hujan yang sangat tinggi dan di wilayah hulu yang belum bisa dikendalikan serta banyaknya pengupasan lahan batu bara koridoran.
Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas PUPR Samarinda telah maksimal dalam mengatasi permasalahan banjir tersebut.
Perlu diketahui jika sejumlah warga yang tinggal di perumahan Bengkuring dan Griya Mukti juga direndam banjir dengan ketinggianair mencapai 20-50 cm.
Adapun kelima Kelurahan tersebut terdapat sekitar 3.656 jiwa yang terdampak banjir ini, sedangkan di kawasan perumahan Bengkuring dan Griya Mukti sebanyak 2.015 jiwa, dan total seluruhnya sekitar 5.671 jiwa yang terdampak banjir saat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Hero Mardanus melalui Plt Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air Desy Damayanti, ST.MT saat dikonfirmasi indcyber.com di ruang kerjanya mengatakan bahwa proses drainase saat ini telah mencapai target sesuai program 100 hari kerja Walikota Samarinda.
“Upaya meminimalisirkan bencana banjir di Kota Samarinda telah dilaksanakan semaksimal sesuai anggaran yang ada, namun kami akui masih terdapat beberapa titik yang belum sempurna guna pengendalian banjir ini,”ujarnya.
“Dan belum lama ini, Kota Samarinda telah didatangi oleh perwakilan dari Kementerian PUPR serta telah meninjau langsung kawasan titik yang perlu di benahi guna penanggulangan banjir ini, dan kemudian pihak Kementerian akan berjanji akan membantu perjuangkan banjir di wilayuah Kota Samarinda khususnya,”imbuhnya.
Ketika disinggung pertemuan beberapa waktu lalu dengan pihak Dinas PUPR Kaltim, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV di Balai Kota Samarinda, Desy Damayanti menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari kedatangan Kementerian PUPR yang juga merupakan pertemuan pertama dalam membahas pengendalian banjir di Kota Samarinda.
“Dalam wakru dekat ini kami akan melakukan pertemuan dengan pihak Dinas PUPR Kaltim guna membahas anggaran dan dilanjutkan kedepannya akan berkomunikasi juga dengan pihak BWS Kalimantan IV,”bebernya.
Di ketahui bahwa sumber banjir itu bisa berasal dari ulah oknum manusia yang memangkas pepohonan demi keuntungan pribadi, hal ini disampaikan langsung juga oleh Desy Damayanti, bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, namun juga beberapa pengusaha tambang yang tidak sesuai prosedur (SOP pertambangan) yang telah melakukan giat usahanya itu, sehingga menyebabkan air tidak tertampung dengan baik dan mengakibatkan banjir.
“Pemerintah tidak bisa mengatasi sendiri tanpa ada kerjasama dari masyarakat dan para pengusaha akan sadar lingkungan, karena faktor lingkungan ini yang bisa mengendalikan banjir, sedangkan kami berupaya agar aliran air bisa mengalir dengan baik guna mengurangi dampak banjir yang melanda saat ini,”tutupnya.
Penulis:Slamet Pujiono
Editor:Bayu Laksono