Isu Money Politik Warnai Jelang Muswil KKSS Kaltim

Ketua dan Sekretaris Poros Tengah KKSS Kaltim, Ramdhan Ilham,SH bersama Sulaiman Hattase saat berdiskusi”Selamatkan KKSS Kaltim”(foto:slamet/indcyber.com).

Penulis: Slamet Pujiono

INDCYBER.COM,SAMARINDA-Tensi semakin panas tidak hanya terjadi saat menjelang pemilihan Kepala Daerah yang sudah pasti diusung oleh banyak partai tapi kali ini tensi memanas juga dirasakan saat menjelang Musyawarah Wilayah KKSS Kaltim tahun 2021.

Strategi lobi lobi terus bergulir demi memperoleh dukungan agar dapat duduk sebagai Ketua KKSS Kaltim.Hingga hal tersebut dapat kritikan keras dari Poros tengah KKSS Kaltim yang diketuai oleh Ramdhan Ilham,SH.dengan sekretaris Sulaiman Hattase.

Poros tengah KKSS Kaltim menilai jika Muswil KKSS Kaltim kali ini sudah bukan sebuah kerukunan lagi tapi sudah mengarah ranah kerusakan KKSS Kaltim.

“Saya sebagai sekretaris Poros tengah KKSS Kaltim menilai sudah bukan kerukunan lagi yang dibangun tapi ranahnya adalah kerusakan KKSS.Kerukunan ini dibangun agar rukun siapa yang akan memimpin diperiode selanjutnya sehingga tidak ada permainan dan akrobat,”ujar Sekretaris Poros Tengah KKSS Kaltim Sulaiman Hattase kepada indcyber.com,Selasa (16/2/2021).

Sulaiman juga menyampaikan jangan asal mendapatkan kantongan sana sini dengan mendukung calon Ketua KKSS Kaltim yang tidak jelas dalam Muswil KKSS Kaltim.

“Janganlah mendapat kantongan yang sana sini mendukung tidak jelas dalam penyelenggaraan musyawarah,ini kan kita kerukunan bukan partai politik yang ada setoran sana sini tidak boleh yang begituan.Kabinet KKSS kemudian dirusak dengan hal hal seperti ini mereka lebih pintar daripada kita ada yang profesor,ada yang doktor tapi sekolah dimana mereka sehingga kerukunan itu dibuang,”urainya.

Masih sambung Sulaiman jika mau rukun jangan seperti itu, sehingga dari poros tengah selalu mengkritik karena poros tengah selalu di garis terdepan dalam hal hal seperti ini.

KKSS adalah sebuah paguyuban kesukuan dimana masenrepu,dimana merukunkan pilar pilar yang ada di KKSS tetapi hari ini KKSS sudah digembosi dengan politik bukan lagi menjadi sebuah kerukunan keluarga Sulawesi Selatan tapi malah akan memecah belah semua pilar yang ada di KKSS ini karena adanya money politik.

Tensi money politik kali ini sangat kuat karena adanya perang gajah ini yang membuat semut terinjak injak hari ini.Poros tengah hanya meminta kepada para petua,politikus,akademisi yang ada di KKSS untuk sama sama untuk menyelamatkan KKSS Kaltim.

“Jangan mementingkan sesaat,jangan karena uang hari ini dengan yang sangat signifikan jumlahnya untuk memberi beberapa pilar untuk memenangkan pertarungan di Muswil KKSS nanti.Hari ini sudah terkuak ada beberapa pembesar di Kaltim ini yang membackup kemudian akan maju sebagai Ketua KKSS Kaltim, ini sudah tidak model lagi.Jelas saya punya niat untuk memyelamatlan KKSS Kaltim,”tegas Ketua Poros Tengah KKSS Kaltim Ramdhan Ilham,SH atau yang lebih dikenal dengan Daeng Lily.

Sulaiman Hattase mengatakan agar semua tokoh tokoh besar KKSS Kaltim sadar akan dibawa kemana KKSS Kaltim kedepan.

“Tolong sadar semua para tokoh tokoh besar KKSS,mau dibawa kemana KKSS ini sudah capek kami sebagai penonton, sebagai boneka,jangan mentang mentang anda sebagi ketua lalu seenaknnya oleh karena itu silahkan anda ini tetapi tuangkan dalam aturan tertentu bahwa betul betul murni dalam kerukunan bukan murni dalam berbuat sesuatu yang merugikan bagi banyak orang,”imbuhnya.

Baik Ketua maupun Sekretaris Poros Tengah sangat berharap jika Muswil KKSS Kaltim nanti melahirkan pemimpin yang bersih serta mengingatkan para senior KKSS Kaltim akan kematian yang semakin dekat.

“Bahwa KKSS yang ada di Kaltim apakah masuk didalam wadah paguyuban atau tidak tetap membawa bendera Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan itu yang paling penting,jadi tolong anda sadar ingat para senior yang sekarang ingat kematian sudah semakin dekat menjemput jadi berbuatlah baik agar tercipta kerukunan untuk anak cucu kita dalam KKSS ini,”pungkasnya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *