Kandasnya Ponton Memuat Batu Bara PT. Bima Sakti Mandiri Merugikan Masyarakat dan sosial ekonomi

www.Indcyber.com, melak – DAS ( daerah aliran sungai ) mahakam merupakan salah satu transportasi air yang ekonomis bagi masyarakat hulu mahakam dalam melakukan aktifitas sehari hari menjual hasil panen atau lainnya, termasuk juga di manfaatkan para pengusaha tambang batu bara.
Namun dengan musibah kadasnya Ponton di perairan muara benanga yang memuat batu bara PT BISM ( BIMA SAKTI MANDIRI) sehingga merugikan masyarakat hulu mahakam dan pengusaha tambang batu bara lainnya mencapai miliaran rupiah. Dampak negatif sosial akan semakin meluas jika tidak segera di tangani mulai dari kelangkaan sejumlah bahan pokok dan lainnya.
Lamanya PT BISM dalam evakuasi ponton akan mengakibatkan sirkulasi atau perputaran uang di kalimantan timur khususnya kabupaten mahakam ulu dan kutai barat yang bergantung dengan jalur transpotasi sungai akan semakin terganggu. Roda ekonomi masyarakat akan berjalan lambat dan pada akhirnya kehidupan mereka terusik.
Pemerintah dan aparat jangan tutup mata, membiarkan tidak ada tindakan apa-apa, PT BISM sudah berlaku semena-mena tanpa memikirkan dampaknya. Hingga hari ini setelah dua minggu saja belum ada tindakan untuk melakukan evakuasi seolah menjadi pemandangan biasa saja.
” PT BISM seharusnya sejak awal usahakan turunkan unit alat berat exavator untuk menggali pasir di sekitar ponton dapat bergeser terlebih dahulu. Kasihan yang lainya, memanfaatkan sungai untuk mencari rejeki , khsusnya masyarakat hulu mahakam. Ini sdh kurang lebih 2 Minggu. Mana tanggung Jawab perusahaan.” Kata nyeloy warga setempat.
Apalagi di tambahkannya, bahwa sesuai aturan keselamatan dinas pehubungan, kapal ponton yang dapat melintasi sungai ini seharusnya berukuran 270 feed, akan tetapi PT BISM mengunakan ponton ukuran 300 feed, jelas ini pelanggaran berat pelayaran.
” Iijin ksop PT BISM perlu di pertanyakan itu, saya menduga banyak terlibat, siapa yang meloloskan pelayaran ini, yang seperti ini harus di bersihkan termasuk bekukan ijin perusahaan yang suka melanggar biar jadi pelajaran.” Katanya kesal.
Hingga ini masyarakat tidak bisa beraktifitas karena tidak bisa melintasi perairan muara benanga terhalang oleh ponton, kerugian terus bertambah seiringnya waktu, siapa yang bertanggung jawab. PT BISM belum menampakan diri, sebagai salah satu perusahaan batu bara yang ada di Kubar seolah tidak peduli adanya insiden ini, tidak ada upaya dan cara bagaimana evakuasi.(amin)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *