INDCYBER.COM, BONE -Museum La Pawawoi dulunya merupakan Istana ( saoraja ,red)Raja Bone, Andi Mappanyukki,saat yang bersangkutan menjadi Raja Bone ke-34.Museum ini,menyimpan peninggalan Kerajaan Bone dan terletak di jalan MH Thamrin Watampone.
Siang tadi tim Indonesia Cyber langsung bertemu dan wawancara dengan pengelola museum Pawawoi Andi Baso Bone,Minggu (05/05/2019).
Tak seperti musium pada umumnya yang ramai dikunjungi pada hari libur, musium ini diberi nama musium La Pawawoi karena La Pawawoi Karaeng Sigeri sendiri merupakan Raja Bone ke-31 pada tahun 1895-1905 dan telah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan(TMP)Kalibata, Jakarta.
Salah seorang pengelola musium Lapawawoi, Andi Baso Bone mengatakan pada musiun ini ada satu peningalan dari Raja Bone ke ll La Ummasa Petta Mulange Panre yaitu langreseng atau landasan untuk menempa besi yang masih tersimpan dan menjadi koleksi dari museum ini .
Menurutnya Raja Bone kedua ini merupakan pandai besi karna dialah yg mula mula menciptakan dan mengajarkan alat -alat dari besi di Bone .
“Langreseng itu merupakan alat yang digunakan untuk membuat berbagai alat-alat dari besi,tak hanya itu kata dia koleksi lainya yaitu bessi sikoi atau bessi yang berupa cincin yg saling mengait satu sama lainya milik La Tenri Tatta Arung Palakka dan piagam penghargaan VOC Belanda kepada la tenri tatta arung palakka atas kerja samanya saat itu dan piagam itu bertuliskan tinta emas,”tutur Andi Baso Bone .
Musium ini memiliki lima ruangan dan masing- masing ruangan itu menyimpan berbagai koleksi peningalan kerajaan Bone.
Diruangan pertama atau bagian depan dari musium ini menyimpan sejumlah koleksi seperti koleksi keramik dan peralatan makan para raja,alat tenun,peralatan bissu,peralatan nelayan,serta duplikat bendera kerajaan bone.
Ruangan kedua atau bagian tengah musium ini menyimpan pelaminan,peralatan makan ade pitue atau tujuh dewan adat kerajaan,pakaian adat dan beberapa koleksi keramik lainya d,ruangan ini berjejer sejumlah peralatan makan yg sengaja ditata secara rapi,demikian halnya dengan pelaminan diruangan ini.
“Sementara untuk ruangan ketiga menyimpan silsilah dari Raja Bone pertama,yaitu Manurunge Ri Matajang hingga raja ke-34 Andi Mappanyukki,Andi Mappanyukki sendiri menjabat raja bone yang ke dua kalinya yaitu ke 32 dan 34, itu di ruangan itu, di ruangan ini juga menyimpan duplikat rambut Arung Palakka dan duplikat Mahkota ,pedang serta photo photo penangkapan raja bone la pawawoi karaeng segeri dan saat diasingkan dibandung pun ada diruangan ini,”urai Andi
Sedangkan ruangan ke empat tersimpan duplikat payung emas kerajaan bone dan persai kerajaan,kaleo malebu.dan setempel kerajaan bone saat dipimpin raja bone ke-30 Patimah Banri Petta Matingroe Ri Bolampare dan setempel itu sendiri digunakan dalam urusan admintrasi kerajaan saat itu.
Diruangan kelima tersimpan piagam penghargaan VOC Belanda ke arung palakka dan bessi sikoi milik arung palakka serta sejumlah photo raja bone dan keturunanya.
Pengelola musium ini andi baso bone mengatakan, pengunjung yang datang tak hanya dari Kabupaten Bone saja akan tetapi sejumlah kabupaten yg ada di Sulawesi Selatan,tak hanya itu kata dia pengunjung dari Propinsi lain di Indonesia juga kerap mengunjungi musium ini bahkan ada pengunjung yg berasal dari luar negeri seperti Malaysia,Singapure,Belanda hingga Perancis.
Salah seorang pengunjung musium Lapawawoi,Mirna bersama keluarganya yang merupakan warga Kabupaten Penajam Paser Utara,Kaltim mengaku baru pertama kali menginjakan kakinya di tanah leluhurnya Bone, sehingga ia menyempatkan diri untuk mengunjungi musium ini.
Kedatangan Mirna bersama keluarganya untuk mengetahui sejarah kerajaan Bone dimasa lampau dengan sejumlah peninggalanya di musium ini.
“Saya masih ada garis keturunan Bugis Bone dan kakek kami sering menceritkan tengtang tanah leluhur kami yaitu di kota Bone ini, “ujar Mirna kepada indcyber.com dengan penuh semangat.
Penulis :Nurdin
Editor ;Slamet