Kepala UPTD Wilayah 2 Dinas PUPR Kaltim, H Joniansah.(foto:slamet/indcyber.com).
INDCYBER.COM,SAMARINDA-Curah hujan yang tinggi di Kota Samarinda mengakibatkan tanah longsor di wilayah Jalan Ampera Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda,Rabu(13/1/2021).
Tanah longsor secara otomatis menutup akses jalan penghubung antara Kecamatan Samarinda Seberang dengan Kecamatan Palaran.Para pengguna jalan pun terpaksa menghentikan laju kendaraan dan mengalami kemacetan di sepanjang jalan tersebut, pada Rabu pagi.
Jajaran Polsek Samarinda Seberang langsung terjun ke lokasi untuk mengatur para pengguna jalan. Berdasarkan hasil pantauan tim Satlantas Polresta Samarinda, terjadinya longsoran tersebut karena meningkatnya curah hujan sejak Rabu dini hari.Akibat dari tanah longsor tersebut, para pengguna jalan yang akan menuju Palaran ataupun Samarinda Seberang tidak dapat melewati jalur tersebut.
Sementara itu Kepala UPTD Wilayah 2 Dinas PUPR Kaltim H Joniansah saat dikonfirmasi mengatakan jika timnya saat ini sudah bekerja maksimal dengan mengerahkan alat yang ada di UPTD dengan tujuan untuk membersihkan material longsoran.
“Sementara untuk mengantisipasi agar ruas jalan tidak macet kami berusaha semaksimalnya dengan alat yang ada di UPTD kami turunkan tiga alat berat satu jenis generator untuk malam, tiga truck DT(dum truck) juga dibantu oleh Pemkot.
Kita diupayakan satu jalur terbuka dulu agar aktifitas lalu lintas tetap berjalan,”ujar Kepala UPTD Wilayah 2 H Joniansah kepada indcyber.com di ruang kerjanya, Kamis(14/1/2021).
Joniansah juga menuturkan pihaknya dengan segera mungkin dan dengan waktu yang minimum pengerjaan cepat selesai agar jalan kembali terbuka namun dengan catatan cuaca yang mendukung.
“Waktu kita kerjakan sesegera mungkin dengan minimum harinya supaya membuka jalan,mudah mudahan dengan cuaca yang terang dapat maksimal kecuali saat pengerjaan turun kembali hujan kita sudah mengantisipasi kondisi tersebut kami sediakan alat greader,dengan tujuan jika tanah tersebut turun sedikit bisa kita dorong sehingga aktivitas pembersihan material cepat teratasi,”beber pria yang juga salah satu tokoh kota minyak ini.
Masyarakat juga dimohon ketika tim sedang bekerja menggunakan alat jangan diganggu dengan aktivitas lalu lintasnya sementara waktu karena demi keselamatan bersama.
“Karena jika dipaksakan melewati jalan tersebut sangat berbahaya kerana kondisi jalan yang licin.Yang menghambat kerja kami adalah ketika kami bekerja membersihkan longsoran masyarakat masih banyak yang lalu lalang sehingga kami berhenti bekerja.
Untuk sementara waktu kami mohon kerjasamanya agar masyarakat dalam melaksanakan rutinitasnya mengambil jalur alternatif karena secara teknis tanah tersebut masih bergerak kami takut juga dengan tetap dibukanya jalur tersebut akan mengakibatkan hal hal yang tidak kita inginkan karena jalur tersebut menyempit,”ungkapnya.
Saat ini Tim UPTD Wilayah 2 berkerja dengan teknis karena jika tidak begitu dikhawatirkan ada insiden sebab tanah tersebut bergerak.Kondisi gunung yang sangat tinggi dengan perkiraan antara 10 sampai dengan 12 meter dan secara teknis dalam bekerja harus ekstra berhati hati itu salah satu alternatif para pekerja agar lalu lintas segera dibuka kembali.
Saat disinggung terkait apakah selanjutnya akan ada penurapan ,Joniansah mengatakan untuk pengerjaan fisiknya adalah wewenang Bidang Bina Marga PUPR Kaltim.
“Sementara ini kami dari UPTD Wilayah 2 berupaya untuk membuka jalur saja supaya lalu lintas tetap berjalan, untuk selanjutnya akan ditangani oleh Bidang Bina Marga PUPR PERA Kaltim yang mana informasinya saya dapat perencanaan sudah ada jadi tinggal fisiknya tahun 2021 ini.Untuk apa nanti dipakai apakah bronjong atau penahan tanah kami belum tahu yang akan dikerjakan oleh Bidang Bina Marga nanti.Terkait anggaran pihak UPTD tidak tahu karena pihaknya pemeliharaan,”tegasnya.
Guna mempercepat pembersihan material longsoran pihak UPTD Wilayah dengan dibantu pemangku wilayah tersebut dan jajaran Polsek Samarinda Seberang menutup sementara jalan Ampera menuju ke Kecamatan Palaran serta sekitarnya.
“Saat ini bukan kami tutup total tapi alam yang menutup sehingga jalan tertutup sehingga mohon kesadarannya agar masyarakat biarkan kami bersihkan dulu hingga tuntas baru lewatlah seperti tahun kemarin,”pungkasnya dengan senyuman khasnya.
Penulis:Slamet Pujiono
Editor:Redaksi