INDCYBER.COM, SAMARINDA -Bertempat di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda, DPD Partai Golongan Karya Provinsi Kalimantan Timur menggelar syukuran atas usianya yang menginjak ke 55 Tahun.
Acara syukuran dihadiri oleh para Petinggi Partai Golkar serta hadir pula Gubernur Kaltim Isran Noor, Ketua DPRD Kaltim HM Makmur HAPK, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry dan Ketua Komisi III H Hasanuddin Mashud serta seluruh anggota DPRD se Kaltim.
Sarkowi V Zahry selaku ketua panitia pelaksana Syukuran mengatakan jika dalam rangka HUT Ke 55 Partai Golkar telah dilakukan serangkaian kegiatan diantaranya bakti sosial, pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
“Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Golkar ke 55 telah dilakukan berbagai kegiatan diantaranya bakti sosial, pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan juga akan kita berikan bea siswa secara stimulan kepada anak para kader Golkar serta masih banyak kegiatan lainnya,”ujar Sarkowi V Zahry kepada indcyber.com, Kamis (7/11/2019) malam.
Sementara itu acara puncak juga akan diserahkan penghargaan bagi tokoh tokoh partai Golkar dan bea siswa secara stimulan bagi usia sekolah bagi keluarga kader Golkar serta akan di isi tausyiah oleh Ustadz Das’ad Latief
Dalam kesempatan tersebut sebuah pantun juga digaungkan “terjebak dalam nostalgia, bagai burung dalam sangkar, hari ini hari yang berbahagia, dirgahayu Partai Golkar,” itu adalah petikan pantun Isran Noor pada peringatan HUT ke-55 Partai Golkar, yang turut hadir.
Seperti pantunnya, pada acara ini, Isran Noor mengaku merasa bernostalgia dengan Partai Golkar. Sebab, ia mengakui dulu sebagai kader Golkar, namun karena satusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) membuat dirinya tidak dapat menjadi kader secara formal.
“Dulu saya ini orang Golkar, masih saya simpan itu KTA saya. Tapi karena ada peraturan-peraturan, undang-undang, saya tidak boleh sebagai kader Golkar secara formal, karena sebagai pegawai negeri,” ucap Isran Noor dalam sambutannya.
Isran Noor lalu bercerita selepas dari Golkar, ia diminta menjadi kader Partai Demokrat pada tahun 2007. Meski tidak berselang lama, Isran mengaku diusir oleh ketua Partai Demokrat. Dari Demokrat, mantan Bupati Kutim ini lalu diminta minta menjadi Ketua PKPI Kaltim. Karena merasa suasana yang kurang nyaman, membuat dirinya berhenti dari partai tersebut.
“Lalu perkembangannya saya diminta menjadi kader Partai Demokrat tahun 2007, ya masuklah. Habis itu diusir lagi sama ketua partainya, dikirim surat, ya keluar, gak masalah. Habis itu oleh Bapak Try Sutrisno dan Bang Yos, saya diminta jadi Ketua PKPI Kaltim, tapi keliatannya suasananya kurang nyaman, ya udah saya berhenti,” sambungnya.
Isran menerangkan bahwa keputusannya berpindah-pindah partai bukan semata menjadi kutu loncat, namun memenuhi permintaan. Di balik itu semua, Isran masih melihat Golkar sebagai partai besar yang memiliki peran dan jasa besar untuk bangsa dan negara.
“Secara tradisi warga kalimantan timur masih mempercayakan wakil-wakilnya kepada Golkar. Ini harus dipelihara dan dikembangkan. Mudah mudahan nanti kader Golkar yang jadi presiden tahun 2024. Bukan hal yang mustahil, itu nasib. Saatnya Golkar maju ke depan memimpin negara ini dalam berbagai hal,” ucapnya.
Terakhir, Isran Noor menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fraksi Golkar di DPR RI pada periode lalu yang telah mendukung secara penuh Kaltim menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) yang baru.
“Saya bahagia dan berterima kasih, Fraksi Golkar di DPR RI pada periode lalu mendukung penuh pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Diakhir acara syukuran HUT partai Golkar dibagikan berbagai macam door prize mulai dari magic com, kipas angin hingga Umroh gratis bagi dua orang. (sp)