Anggota Komisi II DPRD Kaltim dari fraksi PKB Dapil VI Bontang Kutim dan Berau,Ir Sutomo Jabir,ST,.MT,(foto:slamet pujiono/indcyber.com)
Penulis:Slamet Pujiono
Editor: Redaksi
INDCYBER.COM, SAMARINDA-Komisi II DPRD Kaltim menggelar rapat tertutup dengan Biro Ekonomi dan Dinas Perkebunan Kalimantan Timur.Rapat tertutup untuk media diketahui membahas terkait keberadaan penyertaan modal PT AKU(Agro Kaltim Utama) yang telah raib ditelan bumi.
Pada awal berdiri PT AKU diketahui mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp 132 Miliar, namun hingga saat ini tidak kunjung menunjukkan kinerja yang maksimal tapi malah tidak ada laporan keuangannya ke Pemprov Kaltim.Raibnya sejumlah dana yang telah disertakan ini mendapat tanggapan yang serius dari Komisi II DPRD Kaltim periode 2019-2024.
Sutomo Jabir salah satu anggota Komisi II DPRD Kaltim turut serta memberikan tanggapan serius terkait hal tersebut karena diketahui jika permasalahan tersebut sudah lama berkembang namun ia menilai Pemprov Kaltim lemah dalam pengawasan.
“Pada rapat Komisi II kali ini sebenarnya Asisten II kita undang karena sebagai leading sektor pada permasalahan tersebut, berhubung alasan karena ada kegiatan lain jadi batal hadir bersama kita.Kita pahami problem PT AKU ini sudah lama dan saat ini sedang ditangani Kejati Kaltim dan saat ini Direktur Utamanya sudah ditahan serta seluruh asetnya sedang diinventarisir oleh Kejati Kaltim,”, ujar Sutomo Jabir saat ditemui di ruang kerjanya.
Tomo sapaan karibnya mengatakan jika dewan tidak bisa terlalu dalam intervensi secara teknis,makanya dalam hal ini Komisi II DPRD Kaltim undang Pemprov karena sebagai pemegang saham untuk mempertanyakan bagaimana Pemprov Kaltim mengawasi PT AKU yang notabene sudah nyata menggelapkan dana penyertaan modal.
Komisi II DPRD Kaltim dengan instansi terkait sedang berdiskusi untuk membuat formula untuk PT AKU sehingga dapat maksimal kembali dalam pencapaian target PAD Kaltim.
“Kita sedang mendiskusikan formula apa yang terbaik untuk PT AKU kedepannya seperti apa, sementara proses hukum berjalan dan Direksi PT AKU ini terus dibenahi kembali untuk tetap dapat menopang usaha ekonomi perkebunan, seperti di Muara Jawa masih memiliki lahan yang luas 3 ribu hektar akan dijadikan apa,ya tentunya kita tunggu Direksi yang baru dan benar benar bekerja untuk meningkatkan sektor ekonomi perkebunan masyarakat Kaltim bukan untuk kepentingan pribadi,”urai Politisi PKB.
Pria yang juga pengusaha muda ini mendorong Pemprov Kaltim untuk segera melakukan RUPSLB dengan tujuan agar PT AKU segera memiliki Direksi baru yang benar benar bekerja dan dapat energi baru.
“Kami mendorong agar segera diadakan RUPSLB agar segera memiliki Direksi yang baru dengan tujuan agar ada energi baru untuk menunjang kinerja penopang usaha perkebunan.
Karena Kaltim masih perlu adanya Perusda yang menopang kegiatan perkebunan, semua Direksi PT AKU harus diganti jika ingin perekonomian sektor perkebunan meningkat.Jika sektor ekonomi perkebunan meningkat maka secara otomatis masyarakat Kaltim akan sejahtera karena tidak akan lagi bergantung pada batu bara,”pungkasnya.
Masih banyak Lahan Perkebunan di Kaltim yang masih sangat potensial untuk dikembangkan demi Kaltim Berdaulat.(*)