Suharno:932 Siswa SMA 10 Samarinda Yang Telah Pindah Belajar Di Education Center

INDCYBER.COM,SAMARINDA-Polemik pemindahan SMA 10 Samarinda dari Kampus A di Jalan H.M.M Rifaddin ke Education Center di Jalan PM Noor kembali bergulir. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengusahakan fasilitas yang lebih baik untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM) para siswa.

“Kami sudah mengusahakan lebih baik. Soal transportasi, kami sudah siapkan 2 bus. Kemarin sudah disetujui oleh sekda dan gubernur,” ungkap Anwar kepada awak media selepas rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Kaltim beberapa waktu lalu.

Dari sejumlah kecamatan seperti Samarinda Seberang, Palaran, dan Loa Janan Ilir, siswa akan dijemput oleh bus dan titik penjemputannya akan ditentukan kemudian. Akomodasi pulang dan pergi akan dipenuhi. 

Sebelumnya, orangtua siswa dan siswa SMA 10 Samarinda juga khawatir dengan sistem pendidikan zonasi yang tak relevan lagi di 3 kecamatan jika SMA 10 Samarinda dipindah ke Education Center. Anwar menyebut, tersebar sekitar 7-8 sekolah yang ada di 3 kecamatan itu. Jumlah sekolah tersebut lebih banyak dibanding di kota. Sebagai contoh, di Kecamatan Samarinda Kota belum memiliki SMA. 

“Jadi zonasi itu tetap tercover. Aman,” lanjut Anwar.

Lebih lanjut, dijelaskan Anwar, di Education Center juga tersedia asrama, aula, serta fasilitas lainnya. Bahkan gedung tersebut baru selesai diperbaiki. Kapasitas asrama juga diusahakan cukup untuk seluruh siswa. Namun, pihaknya memiliki opsi solusi lain. Seandainya tak cukup, maka sebagian akan dialihkan ke SMA 10 Samarinda Kampus B di Jalan Perjuangan. 

“Di sana (Education Center) lebih lengkap dan lebih bagus,” bebernya singkat. 

Sudah Siapkan Transportasi Bus yang siap antar jemput untuk Siswa.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Samarinda Suharno saat dikonfirmasi awak media membenarkan apa yang telah disampaikan Kadisdik beberapa waktu lalu jika Education Center tersebut telah memiliki fasilitas yang tak kalah dengan di Samarinda Seberang.

Masih lanjut Suharno mengatakan
50 persen lebih siswa SMA N 10 telah pindah ke Esucation Center yang berada di jalan PM Noor

“Jumlah siswa keseluruhan SMA Negeri 10 ini adalah 1.170 siswa dan saat ini yang masih kekeh bertahan di seberang sejumlah 430 siswa,”ujar Suharno,Selasa(15/2/2022).

“Sekarang siswa yang telah pindah ke EC sejumlah 932 siswa dari jumlah keseluruhan siswa 1.170 dan yang bertahan di Samarinda Seberang ada 432 siswa.Kami juga sudah undang para orang tua siswa yang putra putrinya masih di Samarinda Seberang tapi tidak ada datang,”imbuh Suharno.

Suharno juga menjelaskan jika tanggal 15 Februari 2022 pihaknya melayangkan surat panggilan pertama yang nantinya berlanjut ke panggilan ke 3.

“Jika sampai panggilan 3 tidak ada datang juga maka kami akan ambil sikap mengirimkan surat panggilan ke 4 yang mana didalamnya akan dijelaskan kalau tanggal sekian sampai tanggal yang telah ditentukan juga tidak hadir di EC maka kami pihak sekolah menganggap siswa atau siswi yang bersangkutan(yang masih bertahan di Samarinda Seberang,red) mengundurkan diri,”tegasnya.

Perlu diketahui jika menurut Suharno selama siswa siswi tersebut bertahan disebarang hanya mengandalkan tenaga pendidik dengan cara mengontrak guru sendiri dan itu ada iurannya.

“Iuran itu kemungkinan disana.Isu kepala sekolah SMA N 10 minta iuran sama sekali tidak benar dan terkait air serta listrik diputus karena sebagai bentuk penghematan kan pak Gubernur sudah memutuskan seluruh siswa harus pindah ke EC,karena gede betul biayanya jika tidak diputus,”pungkasnya.(red).

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *