Hari Darmanto : Debat Ajang Adu Visi Dan Misi Bukan Unjuk Gigi Penuh Tensi

Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Timur, Hari Dermanto. (Foto By. Indra/Indcyber.com)

Indcyber.com, Samarinda – Debat para kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang seharusnya menjadi ajang adu gagasan visi misi dan program-program yang ditawarkan, tapi tidak jarang justru berubah menjadi arena unjuk gigi dan penuh tensi yang tak terkendali bahkan bisa menjadi emosi antara paslon satu dengan paslon lainnya.

Seperti yang telah terjadi pada debat calon gubernur (Cagub) Kalimantan Timur beberapa waktu yang lalu, saat itu situasi di panggung mulai sedikit memanas, pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengindikasi ada ketidaknyamanan dari salah satu pasangan calon (Palson).

Walaupun tidak sampai pada titik kritis dan tensi yang tinggi, suasana debat tersebut secara tidak langsung peringatan keras akan ada perlunya  perbaikan prosedural yang lebih matang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Timur, Hari Dermanto,  mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima masukan dari tim salah satu pasangan calon (Paslon) terkait isu-isu, aksi serta reaksi yang terjadi di dalam pamggung debat tersebut.

“Ada ketidaknyamanan yang dirasakan oleh salah satu Pasangan Calon (Paslon), ini menjadi bahan evaluasi untuk KPU agar pelaksanaan debat berikutnya berjalan lebih santai lagi,” ujar Hari.

Ketua Bawaslu Kaltim menekankan, bahwa perlunya persiapan lebih matang, lebih baik lagi termasuk bagaimana para moderator dan penyelenggara debat bisa mengantisipasi setiap ada ketegangan yang muncul.

Salah satu Isu yang kini terus berkembang dan jadi pertanyaan pada saat penggunaan handphone yang sempat mencuat dalam debat juga menjadi sorotan. 

“Memang benar, penggunaan handphone tidak termasuk pelanggaran, namun sudah ada aturan bahwa handphone harusnya di nonaktif pada saat debat itu berlangsung,” jelas Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Timur.

Pada momen-momen seperti ini, meskipun tampak sepele, tetapi itu bisa menjadi cerminan betapa perlunya penegakan etika dalam setiap tahapan debat ataupun berkampaye, terutama dalam forum resmi yang disaksikan masyarakat luas.

Isu-isu yang lebih serius lagi yang muncul dalam debat yaitu ketika salah satu pasangan calon (Paslon) terus mengulangi dan mengucapkan kata-kata “korupsi” dalam berbagai segmen di debat tersebut, munculah pertanyaan, apakah ini bagian dari strategi retorika atau melanggar etika berkampaye atau debat?

Ketua Bawaslu Kaltim menjelaskan, isu korupsi adalah hal yang sah untuk diangkat selama masih dalam koridor perundang-undangan

“Selama tidak mengarah pada fitnah, sara, ataupun ujaran kebencian, hal itu masih termasuk dinamika wajar dalam debat ataupun forum seperti ini” jelasnya.

Namun dari pihak Bawaslu tidak akan segan-segan untuk bertindak tegas jika ada perdebatan yang mulai mengarah ke tindakan yang lebih serius lagi, seperti penghinaan, penyebaran berita bohong, bahkan konflik fisik yang akan membuat gesekan antar kedua pendukung masing-masing Paslon.

“Jika sampai terjadi bentrokan atau tindakan yang mengarah pada kekerasan, kami akan rekomendasikan penghentian debat,” ungkap Hari.

Meski debat kali ini cenderung hangat dengan berbagai intrik dan sedikit tensi, Bawaslu memastikan belum ada alasan yang cukup kuat untuk menghentikan acara debat tersebut.

“Kami bersiap mengambil langkah-langkah tegas jika ada pelanggaran dalam debat tersebut, namun beberapa waktu yang lalu debat masih dalam koridor yang masih bisa ditolerir,” ujarnya.

Evaluasi terhadap debat ini tentunya tidak akan  berhenti di sini. Bawaslu sudah menyiapkan saran-saran serta perbaikan didalam debat, yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat berikutnya nanti. 

Dengan tensi politik yang kian memanas jelang pemilihan, semua pihak berharap debat ke depan nanti akan lebih baik dan terarah serta memfokuskan pada adu gagasan dan visi misinya yang akan di programkan bukan sekadar adu emosi di panggung debat. #

Reporter : Indra | Editor : Fathur

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *