Saat wagub dan wabup meninjau pelabuhan KEK Maloy. (Foto: Wahyu Humas)
Indcyber.com, KALIORANG– Saat ke Kutim, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi tak hanya mengunjungi lokasi “calon” pabrik semen di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, tapi juga meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kecamatan Kaliorang, dihari kedua, Selasa (23/4/2019).
Dalam peninjauan tersebut, orang nomor dua di Pemrpvo Kaltim didampingi Wabup Kutim Kasmidi Bulang, mewakili Bupati Kutim. Saat itu Hadi Mulyadi mengatakan sangat berharap KEK MBTK sudah bisa beroprasi secara maksimal pada 2020. Sehingga menunjang perekonomian Kaltim dan Kutim khususnya.
Setelah peninjauan, Wagub menyimpulkan bahwa secara umum KEKMBTK berkembang positif. Didukung aktifitas adminitrasi yang juga sudah berjalan.
“Kita berharap pembangun dermaga (pelabuhan internasional Maloy) cepat selesai dibulan September. Persoalan kesiapan menghidupkan kawasan industri seperti listrik, air dan jalan yang belum siap, segera dipersiapan tahun ini, (atau) bisa juga tahun depan. Semoga saja ditahun 2020 sudah bisa beroperasi maksimal,” harapnya.
Wagub mengatakan dengan adanya KEK MBTK tentunya industry CPO kelapa sawit, serta industry hilir lainnya pasti akan semakin bergairan. Apalagi dari Maloy, bisa memangkas seperempat perjalanan ekspor langsung ke Jepang. Pastinya akan menjadi daya tarik kerja sama dengan Jepang atau negara lainnya.
Mendukung pernyataan Wagub, Wabup Kutim Kasmidi Bulang menegaskan bahwa Pemkab akan terus bekerja maksimal dalam pengembangan KEK MBTK. Tentunya perlu dukungan anggaran dari APBN. Bersinergi dengan Pemprov dan Pusat, Pemkab akan terus pula menyelesaikan persoalan sosial masyarakat.
“Karena ini adalah suatu kebanggaan kita ketika menjadi pusat industri nasional bahkan internasional. Ditambah Kutim juga merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit terbesar di Kaltim. (Tentunya) Menjadi modal utama untuk ekspor CPO,” tutupnya. (hms7)