INDCYBER.COM, SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi baru mulai masuk kantor Gubernuran sejak Kamis (4/10/2018).
Di hari pertama masuk kerja tersebut, beberapa agenda ikut dilakukan di Pemprov.
Termasuk pula adanya demo warga yang inginkan agar pembangunan masjid di Lapangan Kinibalu tetap berjalan dan tidak dihentikan.
Diketahui, di masa-masa akhir jabatan Awang Faroek, beragam aksi penolakan pembangunan masjid kerap terjadi.
Aksi penolakan tersebut kerap dilakukan di depan kantor Gubernur Kaltim ataupun di lokasi pembangunan masjid.
Namun, kali ini justru berbeda, ratusan massa dari berbagai ormas sekaltim yang tergabung dalam aliansi Umat Islam Kalimantan Timur menggelar demo meminta agar Pemerintah Provinsi Kaltim agar Pembangunan Masjid di Lapangan Kinibalu harus tetap dilanjutkan.
“Kami gelar aksi damai yang meminta agar pembangunan masjid tetap dilanjutkan.Pasalnya ini merupakan rumah ibadah dan juga pembangunannya telah dapatkan persetujuan dari DPRD Kaltim serta Pemprov,” ucap Jafri Musa, Ketua Aliansi Umat Islam Kaltim,saat berbincang dengan Indcyber.com di lokasi.
Ia pun tak menampik bahwa aksi demo kali ini adalah yang pertama kali dilakukan.
“Ini yang pertama,” ucapnya.
Kenapa baru sekarang lakukan aksi sekarang saat Gubernur telah berganti, disebutnya karena tak lepas dari sudah terbangunnya sebagian dari masjid di Lapangan Kinibalu.
“Masjid kan sekarang sudah mulai dibangun bahkan tiang tiangnya sudah berdiri kokoh akan tetapi kalau memang ada aspek hukum yang diduga masyarakat dilanggar, silakan saja masuknke ranah hukum, tetapi tidak menggangu jalannya pembangunan masjid,” ucapnya. 
Jafri Musa menambahkan, “Satu hal penting, kami tidak akan bahas masalah lahan, permasalahan IMB, itu wewenang pemerintah, kalau ada yang merasa lahannya diserobot, laporkan polisi.”
Lanjut dia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab adanya penolakan terhadap pembangunan masjid di lapangan Kinibalu.
Setelah kurang lebih 30 menit berorasi massa Aliansi Umat Islam melalui perwakilannya dipersilakan masuk ke ruang rapat di lantai 4, perwakilan telah diterima oleh Asisten l Pemprov Kaltim Sa’bani, Karo Kesra H Elto Susanto, Ketua MUI Kaltim, Ketua Dewan Pembangunan Masjid.
Sa’bani sangat mengapresiasi aksi damai kali ini yang mendukung kelanjutan pembangunan masjid di Lapangan Kinibalu.
“Saya pribadi mewakili pak Gubernur sangat mengapresiasi kawan kawan dari Aliansi Umat Islam karena umat muslim dilakukan Samarinda ini masih banyak yang mendukung Pembangunan Masjid Kinibalu dilanjutkan karena ini adalah rumah ibadah, masa Pembangunan Masjid disuruh menghentikan oleh kelompok orang yang tak bertanggung jawab, pada intinya Gubernur sudah setuju jika Pembangunan Masjid di Lapangan Kinibalu tetap dilanjutkan, “ucap Sa’bani usai menerima perwakilan dari pendemo.
Sementara itu terkait penolakan masjid Kinibalu pihak AUI tidak tahu pasti alasan kenapa pembangunan Masjid di tolak.
“Kami belum tahu alasan menolak kenapa, sebagai muslim yang baik, tidak mungkin kami biarkan bangunan masjid ini terbengkalai, apalagi dirobohkan kami selama ini melihat ritme yang ada, karena proyek pembangunan masjid ini sudah ditelantarkan, kami baru turun, kalau tidak ditelantarkan kami tidak akan turun,” tambahnya.
Dia menilai, masjid merupakan suatu kebutuhan untuk masyarakat beribadah, dan tidak bisa dibatasi.
“Masjid itu kebutuhan, tidak bisa dibatasi. Sekarang masjid bertumbuh banyak. Setelah ini kita akan ke DPRD Kaltim, karena pembangunan ini berasal dari pengesahan mereka,” tutupnya.
Tuntutan Aliansi Umat Islam Kalimantan Timur diantaranya mengecam, mengutuk yang telah mendzolimi serta menghentikan Pembangunan Masjid di Lapangan Kinibalu, Aliansi Umat Islam juga meminta kepada Pemprov Kaltim dalam hal ini Gubernur Kaltim untuk tetap melanjut Pembangunan Masjid Kinibalu.
Adapun ormas yang siap pasang badan jika tetap ada yang menolak diantaranya ada Kopasti Gepak Kaltim, Gepak Kaltim, Baladika, PATAKA, KAHMI Kaltim dan masih banyak lagi ormas yang mendukung untuk melanjutkan Pembangunan Masjid di Lapangan Kinibalu.
