AMSI Kaltim Gelar Dialog Bisnis Migas: Bahas Kelangkaan LPG dan Peluang Pengusaha Lokal

Ketua Panitia HPN AMSI Kaltim, Charles Siahaan, memberikan keterangan pers terkait Dialog Bisnis Migas 13 Februari 2025. (Foto: Fathur Rabbany)

Indcybef.com , Kutai Kartanegara – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur akan menggelar Dialog Bisnis Migas pada 13 Februari 2025 di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara. Acara ini diharapkan menjadi ajang diskusi strategis dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan industri migas di Kaltim, termasuk kelangkaan LPG dan akses pengusaha lokal ke sektor migas.

Pers dan Industri Migas: Mencari Solusi untuk Kaltim

Ketua Panitia HPN AMSI Kaltim, Charles Siahaan, menjelaskan bahwa dialog ini merupakan bagian dari upaya pers dalam menjembatani persoalan yang dihadapi masyarakat. Meskipun Kalimantan Timur dikenal sebagai daerah kaya sumber daya migas, realitas di lapangan masih menunjukkan berbagai paradoks, seperti antrean panjang BBM dan kelangkaan gas LPG.

“Orang sering menyebut Kaltim sebagai daerah kaya migas, tapi kenyataannya, masyarakat masih harus antre untuk mendapatkan BBM, dan gas LPG sering langka. Ini adalah permasalahan yang harus kita bahas bersama dan cari solusinya,” ujar Charles Siahaan, Jumat (7/2/2025).

Selain itu, diskusi ini juga akan menyoroti keterlibatan pengusaha lokal dalam industri migas, baik di sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) maupun hilir (distribusi dan penjualan BBM). Menurut Charles, masih banyak pengusaha di Kaltim yang ingin berpartisipasi, tetapi mereka menghadapi hambatan, seperti keterbatasan modal dan akses regulasi.

“Banyak pengusaha lokal yang ingin masuk ke sektor migas, tetapi sering kali terbentur pada kendala perizinan dan keterbatasan modal. Kami berharap melalui dialog ini, ada solusi konkret yang bisa ditawarkan,” jelasnya.

Dihadiri Pemerintah, Akademisi, dan Pelaku Industri

Untuk memberikan wawasan yang lebih luas, Dialog Bisnis Migas akan menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri migas. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang tantangan serta peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha lokal agar mereka dapat lebih aktif berperan dalam sektor migas.

“Kami berharap acara ini dapat membuka mata semua pihak bahwa ada peluang bagi pengusaha lokal di sektor migas. Tantangannya adalah bagaimana membuka akses agar mereka bisa ikut berkontribusi lebih besar,” tutup Charles Siahaan.

Dengan adanya dialog ini, diharapkan muncul solusi konkret bagi permasalahan energi di Kalimantan Timur, sehingga sumber daya alam yang melimpah dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.#

Penulis : Fathur  | Editor : Awang

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *