Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda, Muslimin, memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat hearing bersama Komisi IV DPRD Samarinda, Selasa (5/8/2025). Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan capaian kinerja dan rencana strategis Disporapar untuk tahun 2026. (Foto: Fathur)
Indcyber.com, SAMARINDA — Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda menegaskan komitmennya untuk menjadikan kawasan pusat kota sebagai magnet aktivitas kreatif dan destinasi wisata unggulan. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala Disporapar Muslimin saat rapat hearing bersama Komisi IV DPRD Samarinda, Selasa (5/8/2025).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV, Sri Puji Astuti, Muslimin memaparkan bahwa fokus utama pihaknya bukan hanya menyelesaikan program tahun berjalan, tetapi juga merancang strategi revitalisasi kota yang menyentuh lima bidang utama: kepemudaan, olahraga, pariwisata, ekonomi kreatif, dan kelembagaan.
“Disporapar tidak hanya mengurusi event olahraga atau kepemudaan, tapi juga ingin menghidupkan kembali denyut kota lewat aktivitas kreatif dan wisata berbasis masyarakat,” ujar Muslimin usai rapat.
Aktivasi Ruang Publik: Citra Niaga dan Teras Samarinda Jadi Prioritas
Salah satu fokus yang disoroti adalah pengembangan kawasan strategis seperti Citra Niaga, Teras Samarinda, dan Dorsiri, yang dirancang menjadi titik hidupnya ekonomi kreatif dan wisata perkotaan. Langkah ini diyakini mampu memantik keterlibatan masyarakat, sekaligus membuka peluang usaha lokal.
“Kita ingin kawasan kota bukan sekadar tempat lewat, tapi pusat kegiatan yang hidup dan mendatangkan manfaat langsung bagi warga,” tambahnya.
Legislatif Apresiasi dan Dorong Sinergi Program
Menanggapi pemaparan tersebut, Komisi IV DPRD memberikan dukungan terhadap arah program Disporapar yang dinilai menyentuh kebutuhan jangka menengah pembangunan kota. Sejumlah anggota komisi turut memberi masukan agar program-program yang dirancang dapat lebih memberdayakan komunitas lokal, khususnya di sektor pemuda dan ekonomi kreatif.
Muslimin memastikan bahwa perencanaan yang dilakukan telah disesuaikan dengan semangat kolaboratif lintas sektor, serta memperhatikan masukan legislatif sebagai bagian dari sinkronisasi kebijakan.
“Kami tidak bisa jalan sendiri. Justru sinergi dengan DPRD menjadi fondasi kuat untuk menghadirkan program yang tepat guna dan berkelanjutan,” tutupnya.
Reporter: Fathur | Editor: Awang
![]()

