WWW.INDCYBER.COM. Tabang – Kukar. Selain memberikan bantuan dana untuk pesta festival budaya Mecaq Undat di kedua Desa yaitu Desa Bila Talang, dan Desa Tukung Ritan Kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegara. Ketua Kerukunan Dayak Kenyah (KDK) Kutai Kartanegara sekaligus menjabat sebagai Ketua Lembaga Adat Dayak Nderson La’ing pun turut menghadiri kedua acara tersebut secara berturut-turut yang diselenggarakan dari tanggal 1/5/25 sampai dengan 5/5/25. Dalam kesempatan itu (Anderson La’ing-red) memaparkan bahwa Festival Budaya Mecaq Undat bukan semata-mata hanya sebuah budaya yang dilestarikan, atau sebuah bentuk rasa syukur kepada yang Maha Kuasa atas hasil panen padi yang didapatkan oleh warga saja, melainkan didalam acara tersebut memiliki banyak makna serta memiliki arti tersendiri. ” Sebagai Masyarakat Adat, saya sangat mendukung acara-acara seperti ini. Karena, acara Mecaq Undat ini merupakan bagian dari sebuah lambang kebersamaan, saling berbagi, kemudian ini juga sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Yang Maha Kuasa atas berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada kita, Khususnya masyarakat petani peladang. Selain itu, perlu diketahui bahwa selain dari acara inti ada yang namanya nasehat-nasehat dari Adat yang disebut dengan Pekatuk” Paparnya. Lebih lanjut, Anderson La’ing menegaskan kepada para investor-investor yang ada di Wilayah Kecamatan Tabang agar kedepannya supaya dapat membantu meringankan beban usaha tani dalam ini akses jalan masyarakat. “Ini juga tidak kalah pentingnya, bahwa para pemilik badan Usaha atau investor-inverstor khususnya mereka berusaha di sektor pertambangan batu bara, yang ada di wilayah kecamatan Tabang agar mereka memperhatikan masyarakat-masyarakat disekitar, dalam hal ini akses jalan masyarakat tani. Betul mereka sudah membangun jalan untuk masyarakat, tapi jarang dirawat. Walaupun tidak di semenisasi, setidaknya dirawat secara rutin dan secara keseluruhan agar tidak ada lagi hal-hal yang merugikan kita semua. Apa lagi dengan yang kejadian baru-baru ini, sehingga menelan korban jiwa. Jadi, tolonglah kepada pihak perusahaan yang ada agar jalan masyarakat diperhatikan dan dirawat secara rutin, kalau perlu di semen” Lanjutnya.
Di sela waktu sebelum meninggalkan tempat, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Ir.H. Seno Aji, M. Si melalui Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si menyampaikan pesan serta dukungannya supaya upaya pelestarian budaya sebagai bagian dari integral dari pembangunan berkelanjutan, dan kemudian berharap agar tradisi budaya Mecaq Undat dapat mencerminkan kedekatan masyarakat dengan Alam, leluhur, dan dengan sang Pencipta. “Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat bekumpul bersama dalam suasana penuh syukur dan kegembiraan dalam rangka Syukuran Adat Pasca Panen, atau yang dikenal sebagai Festival Budaya Mecaq Undat. Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kami mengucapkan syukur diselenggarakan festival ini, kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Masyarakat Tukung Ritan dan Ritan Baru yang telah menjaga dan melestarikan tradisi ini. Ditengah arus modernisasi yang begitu deras, menjaga budaya adalah bagian dari menjaga diri. Festival ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, tetapi juga merupakan wujud pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Dayak Kenyah di wilayah Kecamatan Tabang. Tradisi seperti Mecaq Undat adalah warisan leluhur yang tidak ternilai, yang mencerminkan kedekatan masyarakat dengan alam, dengan leluhur, serta dengan sang Pencipta. Karenanya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur senantiasa mendukung upaya pelestarian budaya lokal sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan. Budaya bukan hanya identitas, tetapi juga potensi besar untuk pembangunan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan mempererat harmoni Sosial. Kami berharap, festival budaya Mecaq Undat ini dapat terus dikembangkan, dipromosikan, dan dijadikan agenda tahunan yang mampu menarik perhatian lebih luas, baik dari dalam maupun luar daerah. Selain menjaga Adat, kegiatan ini juga berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian lokal melalui UMKM, seni pertunjukan, dan produk kearifan lokal lainnya. Dan kemudian, mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa kekayaan sejati Kalimantan Timur tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada budayanya” Jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ricardo Simanjuntak selaku perwakilan Perusahaan PT Tiwa Abadi, dan selaku sponsor tunggal lomba perahu tradisional. Menurut Ricardo, festival budaya seperti ini perlu dikembangkan dan dilestarikan, karena festival budaya Mecaq Undat adalah warisan budaya khususnya budaya suku Dayak Kenyah ” Festival budaya seperti ini wajib kita lestarikan sebagai warisan budaya khususnya budaya kita Dayak KenyahKenyah. Tentunya hal ini menjadi suatu hal yang positif. Kami dari pihak swasta sangat mendukung penuh acara seperti ini, agar budaya Mecaq Undat terus dilestarikan khusus suku Dayak Kenyah “Paparnya. *mrg/red- indcyber