INDCYBER.COM, SAMARINDA -Ratusan warga Samarinda Seberang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bersatu Pejuang Daerah Otonomi Baru. Samarinda Seberang menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Karang Paci, Senin (28/01/2019).
Selain melaksanakan orasi, massa aksi juga membentangkan sejumlah spanduk yang isinya terkait dengan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)di kawasan Samarinda Seberang,Palaran dan Loa Janan Ilir.
Tidak berlangsung lama orasi didepan gedung DPRD Kaltim, perwakilan massa masuk untuk hearing dengan Komisi l DPRD Kaltim yang diterima oleh wakil Ketua Komisi l Yakob Manika serta anggota Komisi l lainnya yakni Yoseph dan HM Jahidin.
Massa dipimpin langsung oleh koordinator aksi Rusdiansyah, menginginkan adanya DOB di tiga kawasan tersebut menjadi sebuah kota madya. Keinginan untuk memisahkan diri dengan Kota Samarinda itu disebut akibat kurang perhatiannya pemerintah terhadap warga yang ada disekitar kawasanSamarinda Seberang.
“Kami warga Palaran, Loa Janan Ilir dan Seberang ingin adanya DOB di kawasan kami, karena kami rasakan kurangnya perhatian terhadap Seberang,” ucap Rusdiansyah Rais, Senin (28/1/2019)usai hearing dengan Komisi l DPRD Kaltim.
“Perhatian pemerintah memang kurang, padahal Seberang ini merupakan cikal bakal dari ibu kota Provinsi Kaltim, yakni Samarinda. Aksi ini agar birokrasi tahu dan mendengar aspirasi kami. DOB harga mati,” tegasnya .
Lanjut dia menjelaskan, persoalan yang ada di Seberang, hanya dapat diselesaikan dengan adanya DOB.
Bahkan, menurutnya Samarinda Seberang lebih layak dimekarkan dibandingkan dengan DOB lainnya seperti Mahulu dan Tana Tidung, pasalnya sejumlah infrastruktur telah terbangun di wilayah Seberang, diantaranya ada Pelabuhan peti kemas, terminal, kantor-kantor pemerintahan, Universitas, hingga sarana prasarana olahraga.
“Pembangunan memang ada, dan cukup memadai kalau dibandingkan dengan Tana Tidung maupun Mahulu, kita lebih layak dimekarkan,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan 2024 DOB di wilayah Seberang telah terbentuk. Pasalnya, saat ini telah terdapat tiga kecamatan di wilayah Seberang, yakniSamarinda Seberang, Palaran dan Loa Janan Ilir, tinggal satu kecamatan lagi sebagai syarat pembentukan kota madya.
“Dua tahun lagi transisi dilaksanakan, dan 2024 telah terbentuk DOB di wilayah Seberang. Dan, kita dapatkan informasi ada beberapa kelurahan lagi yang akan terbentuk dan berpotensi menjadi Kecamatan,” ungkapnya.
Terkait dengan aksi tersebut, berikut tujuh tuntutan yang diberi nama tujuh aspirasi rakyat Seberang (Aras) :
1. Pemekaran wilayah daerah otonomi baru Samarinda seberang atau Selatan adalah keharusan dan kebutuhan segera diwujudkan.
2. Menuntut pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang berkeadilan di segala bidang untuk diberikan presentase lebih besar dibangun di wilayah seberang.
3. Meminta kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan pemerintah kota Samarinda untuk tidak mengeluarkan izin operasional dan izin prinsip kepada bidang pendidikan dan kesehatan dan izin tersebut hanya boleh dikeluarkan di wilayah seberang ( Palaran Samarinda seberang dan lojanan Ilir).
4. Meminta pemindahan komplek pergudangan ke wilayah yang berdekatan dengan pelabuhan peti kemas sehingga bisa menekan inflasi dan meminimalisir kerusakan jalan.
5. Meminta pembangunan Trans Studioatau Transmart dipindahkan ke wilayah Semarang.
6. Mewacanakan pemindahan dan pembangunan Kantor Gubernur kdh tingkat 1 Provinsi Kalimantan Timur yang representative di wilayah seberang.
7. Meminta kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pemerintah kota Samarinda atau DPRD tingkat 1 Kaltim dan DPRD tingkat 2 Kota Samarinda membentuk tim khusus yang fokus dan tegas menangani CSR pada perusahaan perusahaan di wilayah seberang agar perusahaan dapat bermitra dan ikut bertanggung jawab pada pembangunan di wilayah dan masyarakat Seberang.
Sementara itu seluruh anggota Komisi l DPRD Kaltim terutama HM Jahidin yang merupakan tokoh penggagas DOB Samarinda Seberang mendukung penuh pemekaran Samarinda Seberang tersebut dengan penuh optimisme. (sp)
