Kepulauan Kakaban. (Foto By Indra/indcyber com)
Indcyber.com, Berau – Keindahan Danau Kakaban dengan ubur-uburnya yang tidak menyengat kini terancam. Peristiwa kematian massal serta hilangnya ubur-ubur yang terjadi beberapa waktu lalu hingga kini masih menjadi misteri. Meskipun beberapa penelitian telah dilakukan, penyebab pasti kematian hewan laut unik ini belum terungkap.
Bapak Subiakto, selaku penjaga Pulau Kakaban, mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah. Berbagai dugaan muncul, mulai dari pengaruh zat kimia seperti sunscreen dari pengunjung yang berenang ataupun Diving hingga perubahan suhu dan pencemaran bahan kimia akibat pembangunan infrastruktur di sekitar danau.
“Kami belum tahu pasti apa penyebabnya, yang jelas, ini adalah peristiwa yang sangat memprihatinkan karena ubur-ubur ini adalah ikon dari Pulau Kakaban,” ujar Subiakto selaku penjaga Pulau Kakaban.
Subiakto meyakini, bahwa kematian massal ubur-ubur ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor yang beredar, seperti perubahan kualitas air, peningkatan suhu, dan gangguan ekosistem akibat aktivitas manusia seperti penggunaan sunblok ataupun sunscreen.
“Faktor utama dari kematian ataupun hilangnya ubur-ubur dimulai kakaban disebabkan beberapa faktor, seperti gangguan ekosistem akibat aktivitas manusia yang banyak menggunakan bahan kimia contoh, penggunaan sunscreen dan sunblok atau berbahan kimia lainnya,” jelasnya.
Untuk menyelamatkan ekosistem unik Danau Kakaban, diperlukan penelitian lebih lanjut dan upaya konservasi yang serius. Pemerintah daerah, para ahli, dan masyarakat setempat perlu bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang.
Masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem Danau Kakaban. #
Reporter : Indra | Editor : Fathur