Indcyber.com, Samarinda —Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, mengambil langkah strategis membangun ulang kepercayaan dengan insan pers melalui program rutin bertajuk “Ngopi Bareng Gubernur”. Acara ini dijadwalkan berlangsung setiap bulan sebagai forum informal untuk mempererat komunikasi antara pemerintah dan media.
Langkah ini muncul tak lama setelah mencuatnya kontroversi atas tindakan asisten pribadi Rudy yang diduga mengintervensi kerja jurnalis saat melakukan wawancara. Menanggapi insiden tersebut, Rudy menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menegaskan pentingnya peran media dalam sistem demokrasi.
“Saya mohon maaf atas kejadian itu. Ke depan, kita harus saling kolaborasi, bukan konfrontasi. Media adalah mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Rudy.
Program ngopi bareng ini terinspirasi dari kegiatan serupa yang sebelumnya digagas oleh Korem 102/Pjg di Palangka Raya. Bedanya, kali ini Gubernur Kaltim langsung menjadi tuan rumah untuk berdialog santai namun produktif bersama wartawan.
Detail Program Ngopi Bareng:
1.Tujuan: Membangun komunikasi dua arah dan silaturahmi antara pemprov dan media
2. Waktu: Rutin tiap bulan
3. Peserta: Gubernur Kaltim dan perwakilan media lokal maupun nasional
4. Manfaat: Menyaring kritik konstruktif, menyampaikan agenda pemerintahan, dan menciptakan hubungan yang sehat antar pihak
Langkah ini juga dianggap sebagai pemanasan politik menuju masa jabatan Rudy Mas’ud dan Seno Aji yang kini unggul dalam hasil quick count Pilkada 2024 versi Indikator Politik Indonesia.
Publik dan jurnalis menyambut positif inisiatif ini, meski sebagian menekankan pentingnya komitmen jangka panjang, bukan hanya seremonial pasca-krisis.
“Ngopi bareng boleh saja, asal jangan sekadar basa-basi. Harus terbuka, kritis, dan berdampak nyata,” ujar salah satu jurnalis lokal.
Akankah forum ini menjadi tradisi baru yang menjembatani pemerintah dan pers di era Rudy Mas’ud? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, Kalimantan Timur sedang mengawali babak baru dalam dinamika komunikasi pemerintah dan media.(amin)
