Percasi Kaltim Siapkan Atlet Muda Hadapi Porprov dan PON, Targetkan Grandmaster

Ketua Percasi Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi,Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, (Foto : Fathur)

Indcyber.com, SAMARINDA – Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Timur mulai mengintensifkan pembinaan atlet muda sebagai langkah strategis menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang yang akan digelar di wilayah Nusa Tenggara.

Ketua Percasi Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyampaikan bahwa regenerasi atlet merupakan fokus utama organisasi. Menurutnya, pembinaan jangka panjang harus dirancang secara sistematis agar Kalimantan Timur mampu bersaing di level nasional hingga internasional.

“Persiapan kami bukan hanya untuk lolos, tetapi harus kompetitif. Karena itu, pembinaan atlet muda kami jadikan prioritas,” kata Reza, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Selasa (24/5/2025).

Ia menyebut sejumlah atlet Kaltim telah menunjukkan prestasi nasional, termasuk di peringkat sepuluh besar Java FIDE Rating. Nama-nama seperti Chelsea Monica, Epi, Waji Adam, dan Sultan dinilai sebagai tulang punggung kontingen catur Kaltim untuk masa depan.

Percasi Kaltim akan menggelar program pelatihan intensif pada Oktober atau November tahun ini, yang dirancang untuk mendongkrak peringkat FIDE para atlet sekaligus membuka peluang meraih gelar Grandmaster.

“Untuk mendapatkan gelar Grandmaster, minimal rating 2300. Itu butuh pelatihan teknis dan dukungan penuh dari banyak pihak. Kami targetkan beberapa atlet, seperti Chelsea dan Sugeng, bisa mencapainya,” jelas Reza.

Sebelumnya, Percasi Kaltim juga sukses menggelar Kaltim FIDE Rating Tournament di Samarinda, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas dan jam terbang atlet daerah. Namun Reza mengakui bahwa tantangan pembinaan masih cukup besar, terutama dalam hal konsistensi dan pembiayaan.

“Di catur, peningkatan rating sama pentingnya dengan hasil pertandingan. Karena itu, semua program harus diarahkan pada peningkatan mutu secara menyeluruh,” ujarnya.

Ke depan, Percasi Kaltim akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) atau Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) untuk merumuskan peta jalan pembinaan atlet, termasuk penetapan target-target prestasi hingga pencapaian gelar Grandmaster.

Mengenai batas usia atlet untuk Porprov, Reza menyatakan kebijakan tersebut menjadi wewenang masing-masing pengurus cabang kabupaten/kota. Meski begitu, pihaknya tetap mendorong partisipasi atlet usia muda sebagai bagian dari proses regenerasi.

“Kalau ada atlet senior seperti Chelsea yang tetap ingin tampil, kami serahkan ke keputusan daerah. Tapi secara prinsip, kami dorong pengcab fokus pada pembinaan atlet muda,” tutup Reza.

Reporter : Fathur | Editor: Awang | ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *