Sutomo Jabir: Momentum Hari Lahirnya Pancasila Sebagai Semangat Gotong Royong Memutus Mata Rantai Covid-19

INDCYBER.COM, SAMARINDA-1 Juni kita peringati sebagai Hari Lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia

Pandemi Covid-19, sejatinya adalah ujian bagi daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan dan ketenangan sikap dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat. Untuk itu, nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam setiap sendi kehidupan.

“Kita jadikan momentum untuk merawat Persatuan dalam keBhinekaan, meningkatkan semangat gotong royong bekerja sama membangun Kalimantan Timur menjadi lebih baik. Pemerataan pembangunan antar wilayah dan mengurangi kesenjangan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur,”ujar Sutomo Jabir kepada indcyber.com, Selasa (2/6/2020).

Yakni, nilai luhur yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah, dan harus terus bergelora dalam semangat masyarakat.

Ini disampaikan Ir Sutomo Jabir,ST,.MT anggota DPRD Kaltim Dapil VI Bontang Kutim Berau dengan mengutip pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selaku inspektur upacara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila secara virtual, Senin (1/6/2020).

Lebih jauh, semua ujian itu, harus dihadapi.

“Pak Presiden berharap masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kaltim harus bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi “bintang penjuru” untuk menggerakkan seluruh elemen bangsa. Penggerak persatuan dalam mengatasi semua tantangan, juga rasa kepedulian untuk saling berbagi, memperkokohkan persaudaraan dan kegotongroyongan untuk meringankan beban dan menumbuhkan daya juang bersama,” tuturnya.

Presiden,kata Tomo juga mengajak seluruh penyelenggara negara dari pusat dan daerah, untuk terus meneguhkan keberpihakan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.

“Pemerintah harus melayani masyarakat membedakan SARA, dan memenuhi kewajiban untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” jelas Politisi Muda PKB ini.

Selain itu, seluruh elemen bangsa juga dipinta untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, menolong dan bergotong royong serta memiliki rasa optimis bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan.

“Diyakinkan Presiden, bahwa kekurangan dan kelemahan tak menghalangi Indonesia untuk terus maju. Hal tersebut harus sama-sama diperbaiki dan dijadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan mandiri serta berdiri diatas kaki sendiri,”urainya

Diyakini pula bahwa tantangan yang akan dihadapi tidaklah mudah untuk beberapa tahun mendatang. Situasi itu membutuhkan daya juang bangsa serta kerja keras agar mampu melewatinya.

“Yang jelas, Indonesia tidak sendiri. Sebab, 215 negara berada dalam kondisi serupa. Namun harus disadari, semuaa negara berlomba jadi pemenang. Pemenang dalam pengendalian virus, maupun dalam pemulihan ekonomi,”imbuh Sutomo Jabir

Untuk menjadi pemenang, Indonesia tak terkecuali masyarakat Kaltim harus optimis dan mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan.

“Kita harus menjawab semua itu dengan inovasi dan karya nyata. Tak boleh berhenti berinovasi dan berprestasi, disisi lain semangat Pancasila juga dapat memupuk semangat gotong royong memutus mata rantai covid – 19 sehingga kita dapat dengan cepat melewati pandemi ini,”pungkasnya.

Penulis: Slamet Pujiono
Editor: Hedriyani
Sumber: Indonesia Cyber

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *