Mohammad Novan Syahronny Pasie, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, (Grafis: Fathur/indcyber.com)
Indcyber.com, SAMARINDA – Dorongan penguatan pendidikan karakter dan perlindungan anak mendapat respons positif dari DPRD Kota Samarinda. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman mengajukan permohonan audiensi terbuka kepada DPRD, sebagai upaya mengintegrasikan perspektif akademik ke dalam kebijakan pendidikan daerah.
Permohonan ini disambut oleh Komisi IV DPRD Kota Samarinda, yang segera merancang forum kolaboratif lintas sektor sebagai ruang dialog terbuka antara akademisi, pemerintah, legislatif, serta lembaga masyarakat.
“Sebagai institusi pendidikan, kami merasa penting untuk terlibat lebih aktif dalam proses pengambilan kebijakan, khususnya terkait perlindungan anak dan pembentukan karakter di lingkungan sekolah,” ujar salah satu perwakilan FKIP dalam komunikasi awal dengan DPRD.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan forum ini akan menjadi momentum menyatukan berbagai pendekatan terhadap tantangan pendidikan masa kini dari hulu ke hilir. Ia mengapresiasi keberanian FKIP mengambil inisiatif.
“Isu perlindungan anak dan kekerasan di sekolah butuh respons sistemik. Kehadiran akademisi sangat penting dalam merumuskan pendekatan yang tidak hanya reaktif, tapi preventif,” kata Novan. Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan bahwa DPRD juga terinspirasi dari gerakan pembentukan karakter generasi muda yang dilakukan oleh Staf Khusus Menhan Deddy Corbuzier bersama TNI. Menurutnya, pendekatan mental dan disiplin bisa menjadi kunci dalam membentuk generasi yang kuat secara emosional dan sosial.
Audiensi ini direncanakan dalam format multi-pihak yang mencakup organisasi pendidikan, lembaga perlindungan anak, tokoh masyarakat, dan aparat penegak hukum. Tujuannya adalah merancang kebijakan yang tidak hanya menyasar kualitas akademik, tetapi juga keselamatan dan kenyamanan anak di lingkungan sekolah.
“Semangatnya adalah menjadikan pendidikan sebagai ekosistem yang aman, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” tegas Novan.
Forum ini akan menjadi awal bagi terbentuknya ruang komunikasi permanen antaraktor pendidikan di Samarinda, dengan harapan mampu mendorong regulasi yang progresif dan berdampak luas.
Reporter: Fathur | Editor: Wong | ADV
![]()

