Kata ‘Sontoloyo’ yang Dilontarkan Isran Noor di Hadapan Mahasiswa, Rampas Setia 08 Berdaulat Angkat Suara

www.indcyber.com, samarinda- Ucapan kontroversial yang dilontarkan Isran Noor di hadapan mahasiswa baru Universitas Balikpapan (Uniba) pada sebuah acara belum lama ini, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua DPW Rampas Setia 08 Berdaulat, Sutan Sachrial, yang mengecam keras pernyataan tersebut.

Isran Noor, dalam pernyataannya, menggunakan kata “sontoloyo” sebagai bentuk kekesalan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang dinilai Sutan tidak pantas diucapkan oleh seorang calon pemimpin, terlebih di depan generasi muda.

Sutan menilai, ucapan tersebut mencerminkan sikap yang tidak menghargai pemimpin, dan sangat berpotensi memberikan contoh buruk bagi mahasiswa baru yang hadir.

“Kalau etikanya, bahasa sontoloyo itu kan kalimat yang sangat tidak elok diucapkan di depan mahasiswa baru, apalagi yang mengucapkan seorang calon pemimpin. Dimana adabnya? Masih calon saja sudah begitu ucapannya, apalagi kalau sampai jadi pemimpin, mau dibawa kemana Kaltim ini?” tegas Sutan dalam pernyataannya kepada awak media, Minggu (15/9/2024) malam.

Lebih lanjut, Sutan yang dikenal ramah dan santun dalam bertutur kata ini menambahkan bahwa sebagai Ketua Rampas Setia 08 Berdaulat, ia sangat menyayangkan sikap tersebut.

Menurutnya, pernyataan Isran Noor lebih mencerminkan sosok pencela daripada sosok pemimpin yang seharusnya bisa menjaga ucapannya di hadapan publik.

“Saya sangat mengecam ucapan tersebut karena sangat tidak mencerminkan sosok pemimpin, tapi lebih ke sosok pencela,” ungkap Sutan dengan nada tegas.

Selain itu, Sutan juga menyinggung soal pemotongan anggaran beasiswa yang dilakukan oleh Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, yang menjadi pemicu kekesalan Isran Noor. Menurut Sutan, keputusan tersebut tidak diambil sembarangan.

“Pj tidak bisa membuat keputusan mutlak karena hanya bersifat sementara. Jadi buat calon pemimpin, siapapun itu, jangan pernah terucap kata-kata mencela, menjelekkan, bahkan menyudutkan. Itu bukan sifat, watak, ataupun karakter seorang pemimpin kalau bertutur kata saja tidak elok di muka umum,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Sutan juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda Kalimantan Timur. Ia mengingatkan agar mereka lebih selektif dalam memilih pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dan mampu mensejahterakan rakyat, bukan pemimpin yang hanya mencela dan merendahkan orang lain.

“Generasi muda harus menyaring bagaimana seorang pemimpin yang baik, adil, bijaksana, serta memiliki semangat dan loyalitas kepada masyarakat. Itulah yang harus kita pilih,” pungkasnya.

Pernyataan ini mencerminkan pentingnya etika dalam berpolitik, terutama di depan publik yang terdiri dari generasi muda. Kepemimpinan tidak hanya diukur dari program kerja, tetapi juga dari bagaimana seorang calon pemimpin menjaga tutur kata dan sikapnya di depan masyarakat. IN/indcyber.com

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *