Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis. (Foto : Fathur/indcyber.com)
Indcyber.com, Samarinda – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bersiap melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 24 Mei 2025, sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilkada sebelumnya. Tiga pasangan calon yang sebelumnya bertarung kini kembali bersiap memperebutkan dukungan masyarakat.
Paslon 01 tetap diisi oleh Yohanes Akun dan Y Juan Jenay, paslon 02 oleh Novita Bulan dan Artya Fathra Mathin, dan paslon 03 oleh Angela Idang Belawan dan Suhuk. Antusiasme warga mulai terlihat menjelang hari pemungutan suara, menandakan kesiapan daerah dalam menyambut pesta demokrasi ulang tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, turut memberikan perhatian serius terhadap pelaksanaan PSU ini. Dalam keterangannya, ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat demi menentukan arah masa depan Mahulu.
“Ini bukan sekadar memilih ulang, tapi menentukan masa depan Mahulu untuk lima tahun ke depan. Jangan anggap remeh satu suara, karena dampaknya sangat besar,” ujar Ananda, Kamis (8/5/2025).
Menurut Ananda, pelaksanaan PSU ini merupakan bukti komitmen terhadap demokrasi yang sehat dan transparan. Ia menilai proses ini menunjukkan bahwa setiap suara rakyat dijamin dan dihargai, sehingga masyarakat tidak boleh bersikap apatis.
“Golput bukan pilihan. Hak pilih adalah amanah dan harus digunakan secara bertanggung jawab,” tegas politisi muda dari PDI Perjuangan tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa Mahulu masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan, mulai dari keterbatasan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, hingga persoalan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap warga dapat memilih calon pemimpin yang memiliki visi, kepekaan sosial, dan pemahaman menyeluruh atas kondisi daerah.
“Pemimpin hasil PSU harus peka terhadap kebutuhan masyarakat Mahulu. Ini saatnya warga memilih dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab,” tutup Ananda.
PSU Mahulu menjadi sorotan sebagai salah satu momen penting dalam perjalanan demokrasi di Kalimantan Timur. Pemerintah dan penyelenggara pemilu diharapkan mampu menjaga netralitas dan memastikan proses berjalan lancar dan adil.
Reporter : Fathur | Editor : Awang | ADV