Indcyber.com, Samarinda – Polemik kecelakaan laut antara KM Berkah Sinta dan KM Delta Ayu kian panas. Kepala Bidang KSOP, Paulinus, mengaku pihaknya sudah empat kali melakukan mediasi, namun hasilnya selalu kandas.
“Baru kali ini juga KSOP menghadapi korban yang sangat alot, tapi wajar karena kerugiannya tidak sedikit. Kapal lain yang juga menjadi korban sudah selesai, ganti rugi dibayarkan. Tapi khusus KM Berkah Sinta, tak kunjung ada titik temu,” ujar Paulinus dengan nada tegas.
Lebih jauh, Paulinus menegaskan alasan pihaknya tidak menahan kapal penabrak, Delta Ayu.
“Kalau soal kapal penabrak kenapa tidak kami tahan, karena itu kewenangan pengadilan. Jika pengadilan memerintahkan tahan kapal, akan kami laksanakan. KSOP sudah maksimal memediasi, namun kedua pihak bersikeras dengan pendiriannya masing-masing,” tegasnya.
Ia juga menyoroti isu liar terkait klaim asuransi sebesar Rp600 juta.
“Soal klaim asuransi Rp600 juta itu, kami tidak tahu kebenarannya. Bisa saja benar, bisa juga tidak. Tapi faktanya, kapal Delta Ayu tidak ada kerusakannya, jadi apa yang mau di-claim?” sindirnya.
Paulinus bahkan menyarankan korban KM Berkah Sinta agar menempuh jalur hukum.
“Kalau tidak ada titik temu, laporkan saja ke polisi, pidanakan pemilik kapal Delta Ayu. Dari kami, sudah cukup membantu meski hasilnya buntu,” tandasnya.
Sikap LAI BPAN KGS Kaltim: “Mana Nurani Perusahaan?”
Ketua Lembaga Aliansi Indonesia Badan Penelitian Aset Negara Komando Garuda Sakti (LAI BPAN KGS) Kaltim, Suryadi Nata, angkat suara. Ia menyesalkan KSOP dan Polairud hanya berhenti di upaya mediasi tanpa ada penyelesaian konkret.
“Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi kalau perusahaan memberi ganti rugi tidak wajar, jangankan untuk perbaikan kapal, untuk bayar tukang saja tidak cukup. Semua orang pasti menolak. Ganti rugilah yang wajar dan masuk akal, saya jamin Habib pasti menerima,” tegasnya.
Suryadi bahkan mengungkap adanya dugaan intimidasi korban oleh oknum ormas dan preman yang membela perusahaan Delta Ayu.
“Ya namanya perusahaan cari untung, tapi ingat: ini bukan bisnis, ini tragedi kecelakaan. Jangan arogan dan sok benar lalu seenaknya menentukan ganti rugi. Mana kemanusiaanmu? Kasihan rakyat kecil!” pungkasnya.
Habib: “Saya Tidak Akan Mundur”
Korban, Habib, menyatakan siap melawan hingga tuntas.
“Saya tidak akan mundur selangkahpun. Silakan Delta Ayu bersenang-senang, tapi masih ada yang lebih kuasa lagi. Saya akan membawa kasus ini ke tingkat yang lebih tinggi untuk mencari keadilan,” tegasnya melalui pesan WhatsApp.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena terkesan berlarut-larut tanpa kejelasan. Mediasi gagal, ganti rugi tak wajar, hingga dugaan intimidasi membuat persoalan ini semakin tajam. Sementara itu, rakyat kecil kembali terpinggirkan di tengah permainan perusahaan besar yang berlindung di balik aturan dan kekuatan modal.(RA)
![]()

